kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,53   6,07   0.66%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Untuk Para Terwaralaba Alfamart


Rabu, 27 Agustus 2008 / 22:24 WIB
Kredit Untuk Para Terwaralaba Alfamart


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Test Test

JAKARTA. Bisnis waralaba Alfamart kini lebih mudah. Pasalnya, sang empunya merek Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya telah menggandeng PT BRI Tbk untuk mendanai pengusaha baru yang ingin membuka gerai Alfamart.

Syaratnya, mereka minimal harus mempunyai lahan yang bakal menjadi gerai tempat usaha Alfamart kelak. Pasalnya sertifikat tanah atawa lahan tersebut akan menjadi jaminan bagi kredit itu.

Umumnya, untuk membangun satu gerai Alfamart membutuhkan dana sebesar Rp 300 juta sebagai modal awal. Dana ini sudah termasuk izin dan fee untuk pewaralaba atawa franchisor. "Biasanya mereka butuh kredit lebih banyak saat melakukan renovasi bangunan," kata Franchise Manager Alfamart Reza Aria.

Kini Alfamart punya 2.505 gerai. Sayangnya baik BRI maupun Alfamart tak mau menyebutkan target kerjasama mereka. "Kalau bisa sebanyak-banyaknya," kilah Reza.

BRI sendiri menetapkan bunga kredit pada para calon terwaralaba Alfamart ini sama dengan bunga kredit UMKM, yakni 13,5%. Soalnya, BRI menggolongkan kredit ritel ini menjadi bagian dari UMKM.,

Sulaiman Arif Arianto Direktur UMKM BRI menegaskan meski sudah ada kerjasama seperti ini, bukan berarti calon debitur bisa dapat diskon bunga kredit di BRI. “Tapi dengan sistem kerja sama ini, pengusaha baru boleh mendapatkan kredit waralaba ini," terang Sulaiman.

BRI menegaskan syarat utama untuk menerima kredit adalah, koperasi atau mitra usaha yang ingin mengajukan usulan sudah harus mempunyai lokasi atas nama mereka. Selain itu Alfamart akan menjamin hal teknis seperti pelatihan franchisee dalam teknik pemasaran, pengelolaan keuangan, pengaturan barang.

Kepala Divisi Kredit Ritel BRI Don Simatupang yakin dengan skema kredit seperti ini akan mengurangi risiko pemberian kredit pada waralaba Alfamart. Bahkan risikonya lebih kecil ketimbang kredit kepada pedagang tradisional. "Berdasarkan data empiris, ukuran keberhasilan membangun usaha ritel 95%. Padahal, tingkat kegagalan pasar tradisional mencapai 65%," kata Don.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×