Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan dana kelolaan program pensiun sebesar Rp 3,5 triliun. Pencapaian ini menempatkan DPLK BRI sebagai pelaku industri dana pensiun nomor tiga terbesar.
Budi Satria, Sekretaris Perusahaan DPLK BRI mengungkapkan, dana kelolaan tersebut masih banyak berasal dari program pengelolaan iuran pasti (PPIP). Sementara, program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP) sendiri baru dimulai tahun ini.
“Selain dari sisi aset yang membuat DPLK BRI sebagai salah satu yang terkuat dalam pangsa pasar dana pensiun, kami juga unggul menyediakan pilihan paket investasi yang beragam dan memberikan return yang maksimal,” ujarnya, melalui siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (4/11).
Pilihan paket investasi DPLK BRI, yakni DPLK BRI Pasar uang dengan penempatan dana di deposito, DPLK BRI Pendapatan Tetap yang dananya banyak diparkir di obligasi dan DPLK BRI saham. Hingga kini, masing-masing return-nya tercatat sebesar 10,25%, 6,43% dan 6,68%.
“Dalam pengelolaan investasinya, DPLK BRI mengedepankan prinsip yang transparan dan akuntable. Nasabah dapat memantau pemanfaatan dananya di DPLK BRI. Di samping, upaya manajemen untuk melakukan publikasi lewat media terhadap kinerja perseroan,” terang Budi.
Wahyuni Marhaenis, Kepala Bagian DPLK BRI sebelumnya menyebutkan, total peserta DPLK BRI berkisar 100.000 orang. Sebanyak 7% di antaranya merupakan peserta individu dan sisanya peserta korporasi. “Target kami, merangkul 110.000 peserta sampai akhir tahun nanti,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News