Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumsi termasuk paling diandalkan bank untuk mendongkrak penyaluran pinjaman. Tahun lalu, kredit konsumsi tumbuh paling tinggi ketimbang segmen kredit lain.
Merujuk data Bank Indonesia (BI), per November 2017, kredit konsumsi tumbuh dua digit yakni 10,2% secara tahunan menjadi Rp 1.353,3 triliun. Pertumbuhan kredit konsumsi tersebut lebih tinggi dari kredit modal kerja dan investasi (lihat tabel).
Beberapa bankir melihat potensi pertumbuhan kredit konsumsi pada tahun ini masih cukup besar. Apalagi segmen kredit ini terkenal mempunyai risiko rendah, sehingga bisa meminimalisir rasio kredit bermasalah (NPL)
Tidak seperti kredit modal kerja dan kredit investasi, permintaan kredit konsumsi erat hubungannya dengan pergerakan suku bunga kredit. Jika suku bunga kredit konsumsi turun akan membuat permintaan disegmen ini tinggi.
Untuk menggenjot kredit konsumsi, bank berlomba menawarkan suku bunga bersaing. Misal, promo suku bunga rendah kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditawarkan beberapa bank.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan, dengan biaya dana yang lebih rendah diharapkan bisa menurunkan bunga kredit yang diberikan ke nasabah. "Semakin kecil bunga kredit konsumsi, permintaan semakin tinggi karena produk kredit menjadi semakin terjangkau," kata Lani kepada KONTAN, Jumat (19/1).
Jadi andalan
Bunga kredit rendah juga menjadi andalan Bank Central Asia (BCA). Felicia Mathelda Simon, EVP Consumer Credit Business Division BCA bilang pada tahun ini belum ada rencana mengubah suku bunga kredit konsumsi. "Namun biasanya kami buat promo suku bunga untuk meningkatkan permintaan kredit konsumsi," kata Felicia.
Dengan strategi ini, beberapa bank besar optimistis pertumbuhan kredit konsumsi bisa naik dua digit. BCA, semisal, mengincar pertumbuhan kredit konsumsi 10%–15%.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Bank Negara Indonesia (BNI) juga menargetkan pertumbuhan dua digit di kredit konsumsi.
CIMB Niaga memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumsi tahun ini akan banyak disumbang KPR dan kartu kredit.
Sementara di Bank Rakyat Indonesia (BRI), Handayani, Direktur Konsumer BRI bilang bisnis payroll menjadi andalan untuk kredit konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News