Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada Internasional Tbk mencatat penurunan laba bersih pada kuartal I-2018 sebesar 26,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 228 miliar.
Penurunan laba ini disebabkan oleh kenaikan biaya operasional sebesar 58% yoy menjadi Rp 484 miliar. Kenaikan biaya ini karena naiknya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 122% yoy menjadi Rp 1,2 triliun.
Cadangan kerugian ini naik untuk mengatasi rasio kredit bermasalah (NPL) yang juga naik. NPL Bank Mayapada pada kuartal I-2018 sebesar 3,69% atau naik 201 bps yoy.
Meskipun laba turun, tercatat pendapatan bunga bersih bank masih naik 8,98% menjadi Rp 716 miliar. Kenaikan pendapatan bunga bersih ini didorong oleh kenaikan kredit 20% yoy menjadi Rp 58,9 triliun.
Hariyono Tjahjarijadi Direktur Utama Bank Mayapada mengatakan memang pada kuartal I-2018, bank tidak mencapai target kinerja. "Kuartal II juga tidak mencapai target," kata Haryono, Senin (21/5).
Terkait kenaikan NPL pada kuartal I-2018, menurutnya disebabkan oleh pelemahan rupiah. NPL ini menurut Haryono tersebar merata di semua sektor seperti kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), komersial, properti, dan konstruksi. Bank Mayapada tengah berusaha mengatasi kenaikan NPL.
Dengan realisasi kinerja kuartal I-2018 tersebut, total aset Bank Mayapada naik 19% yoy menjadi Rp 79,8 triliun. Saat ini, Bank Mayapada masuk kategori BUKU III dengan modal inti Rp 6,6 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) 12,89%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News