Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatatkan kinerja kurang memuaskan di semester I-2024, dengan perolehan laba bersih anjlok 38,52% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 1,50 triliun. Sebagai perbandingan, periode tahun lalu Bank Mega mencatatkan laba bersih Rp 2,44 triliun.
Merosotnya laba bersih ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan bunga bersih Bank Mega sebesar 8,16% yoy menjadi Rp 2,7 triliun. Tahun lalu pendapatan bunga bersih Bank Mega di angka Rp 2,94 triliun.
Alhasil rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mega menyusut secara tahunan dari 5,35% menjadi 4,98% per Juni 2024.
Baca Juga: Laba Bank Mega (MEGA) Turun 18,55% Pada Kuartal I-2024
Ditambah lagi dengan beban operasional bank yang membengkak sebesar 139% yoy menjadi Rp 1,19 triliun. Padahal periode tahun lalu beban operasional Bank Mega hanya Rp 496 miliar.
Salah satu penyebab meningkatnya beban operasional tersebut adalah naiknya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 35,47% yoy menjadi Rp 117,59 miliar pada semester I-2024, dibandingkan periode tahun lalu yang sebesar Rp 86,8 miliar.
Alhasil cost to income ratio (CIR) naik secara tahunan dari 40,54% menjadi 54,14% per Juni 2024. Begitu juga dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turut meningkat dari 62,62% menjadi 74,99% per Juni 2024.
Dari sisi intermediasi, Bank Mega telah menyalurkan kredit sebesar Rp 64,12 triliun pada semester I-2024, jumlah ini menurun 3,27% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 66,29 triliun.
Baca Juga: Respons BCA Syariah dan Mega Syariah Terkait Peluang Diakuisisi BSI
Meski begitu kualitas kredit Bank Mega terjaga dengan baik. Hal ini terlihat dari rasio non performing loan (NPL) Bank yang berada di level 1,77% per Juni 2024, meskipun sedikit naik dari periode tahun lalu yang di posisi 1,36% per Juni 2023.
Bank Mega terlihat menaikkan pencadangannya (CKPN) 8% yoy menjadi Rp 648,29 miliar pada semester I-2024, dari sebelumnya Rp 599,88 miliar. Sehingga rasio pencadangan naik tipis dari 0,59% menjadi 0,63% per Juni 2024.
Dari sisi pendanaan, Bank Mega telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 89,48 triliun, 1,74% yoy dibandingkan periode tahun lalu yang sebesar Rp 87,95 triliun.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Properti Tumbuh Signifikan Hingga Kuartal I-2024
Dengan kredit yang turun dan DPK , tercatat Total aset Bank Mega sebesar Rp 128,08 triliun, turun tipis 0,89% yoy dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 129,24 triliun.
Sehingga return on asset (ROA) Bank Mega tercatat turun secara tahunan dari 3,77% menjadi 2,40% per Juni 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News