Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan kian melambat hingga Maret 2025. Bahkan, pertumbuhan kredit tersebut berada di bawah target Bank Indonesia (BI) yang menargetkan kredit perbankan tumbuh di kisaran 11% hingga 13% di 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan kredit pada Maret 2025 hanya sekitar 9,16% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan kredit tersebut lebih rendah jika dibandingkan bulan Februari 2025 yang mencapai 10,3% YoY.
Perry bilang ada beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut. Dari sisi pendanaan, ia melihat, beberapa bank mulai mengalami kendala dalam meningkatkan pendanaan, baik itu Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun sumber lainnya.
“(Namun) Likuiditas perbankan masih memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Maret 2025 yang tinggi sebesar 26,22%,” ujar Perry, Rabu (23/4).
Baca Juga: Melambat Tahun Lalu, Perlu Gotong Royong Kebut Penyaluran Kredit UMKM di 2025
Dari sisi permintaan, Perry menyebut, kontribusi pertumbuhan kredit terutama didukung pada sektor industri, pertambangan, dan jasa sosial. Sebaliknya, kontribusi pertumbuhan kredit pada sektor konstruksi dan perdagangan masih terbatas.
Ke depan, Perry memperkirakan berbagai risiko ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik perlu menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi prospek permintaan kredit dan preferensi penempatan aset likuid perbankan.
“BI memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan akan menuju ke batas bawah kisaran 11-13% pada 2025,” ujar Perry.
Oleh karenanya, Perry memastikan BI akan terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, termasuk mengoptimalkan KLM, dan memperkuat implementasi ketentuan Rasio Pendanaan Luar Negeri (RPLN) untuk mendorong pendanaan perbankan bagi manajemen likuiditas dan penyaluran kredit ke sektor riil.
“Bank Indonesia juga akan terus mempererat koordinasi dengan KSSK untuk mendorong pertumbuhan kredit dalam mendukung pembiayaan ekonomi,” imbuhnya.
Baca Juga: Tren Laju Pertumbuhan Kredit UMKM Yang Lambat Terjadi di 2024
Selanjutnya: Marketing Sales SMRA Tercatat Hampir Rp 900 miliar pad Kuartal I-2025
Menarik Dibaca: 15 Makanan yang Bisa Memicu Kadar Kolesterol Tinggi, Batasi Konsumsinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News