Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketatnya likuditas membuat beberapa bank memutar otak mencari strategi. Salah satu yang kini ramai jadi pembicaraan adalah arahan bagi karyawan Bank Mandiri untuk mencari nasabah baru demi menambah likuiditas.
Salah satu cerita datang dari Ringgo, salah satu karyawan swasta di Jakarta. Pada malam hari, tiba-tiba salah satu temannya yang merupakan karyawan di Bank Mandiri menghubunginya lewat pesan singkat. Dalam pesan singkat tersebut, temannya menawarkan pembukaan rekening di bank berlogo pita emas ini. Sayangnya, Ringgo sudah memiliki rekening Bank Mandiri alhasil tawaran itu ditolak.
Bagi Ringgo, tawaran temannya itu merupakan sesuatu yang tidak biasa. Pasalnya, ia mengetahui bahwa rekannya yang bekerja di Bank Mandiri ini bukan di bagian yang mencari nasabah baru.
"Anak IT masa disuruh akuisisi," ujar Ringgo kepada KONTAN (18/9/2025).
Baca Juga: Persaingan DPK Makin Ketat, OK Bank Terus Jaga Pertumbuhan Deposito
Cerita tersebut tak berhenti disitu, Ringgo mengaku mendapat tawaran yang serupa ketika bertemu dengan teman lainnya yang kebetulan juga bekerja di Bank Mandiri. Menjadi sebuah kebetulan Ketika temannya tersebut juga bekerja di bagian IT.
Dari temannya tersebut, ia mendapat cerita baru bahwa ini merupakan arahan resmi dari manajemen Bank Mandiri. Di mana, tiap nasabah diminta untuk mencari nasabah baru dengan nama program Mandiri Militan.
"Kalau gak memenuhi target katanya atasannya yang diminta tanggung jawab," tambah Ringgo.
Cerita Ringgo ini menjadi salah satu cuplikan dari topik yang ramai dibicarakan baru-baru ini di media sosial. Mengutip postingan di akun Instagram @ecommurz, program ini merupakan inisiatif dari manajemen baru Bank Mandiri. Tujuannya adalah menggenjot Dana Pihak Ketiga (DPK) tanpa memerlukan biaya marketing yang tinggi.
Ketika dikonfirmasi, pihak Bank Mandiri tak merespon terkait program Mandiri Militan ini.
Baca Juga: Kredit Menganggur Bank Mandiri Tembus Rp 279,95 Triliun
Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI Ryan Kiryanto menilai strategi semacam ini memang kerap kali digunakan oleh perbankan. Terlebih, jika kondisi likuiditas di bank tersebut sedang mengalami pengetatan.
Jika menilik laporan bulanan Bank Mandiri per Juli 2025, Loan to Deposit Ratio (LDR) mereka tercatat mencapai 93,98% di Juli 2025 dengan DPK senilai Rp 1.421 triliun. LDR tersebut cenderung stagnan jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya di level 93,9%.
"Dan perlu diingat semua karyawan bank itu marketing, karena mereka juga pasti paham product knowledge," ujar Ryan.
Oleh karenanya, ia berpendapat apa yang dilakukan oleh Bank Mandiri sah saja untuk dilakukan. Asalkan memang dilakukan ketika dalam kondisi-kondisi tertentu.
"Intinya jangan dilakukan secara berkelanjutan," tandasnya.
Selanjutnya: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Siap Bangun Ekosistem Panas Bumi di Indonesia
Menarik Dibaca: Bawa Kisah Romansa Rumit & Lucu, Begini Sinopsis Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News