Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengelola PT Bank Century Tbk mulai lega karena Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) benar-benar mengguyur modal segar sebesar Rp 2 triliun bagi bank itu. Alhasil, kemarin , rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Century mencapai 10%.
Ini berarti CAR bank itu sudah di atas ketentuan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan CAR bank minimum sebesar 8%. "Pemegang saham sudah menyuntikkan dana sehingga CAR Bank Century sudah mencapai 10%," kata Direktur Utama Bank Century Maryono, Senin (1/12).
Meskipun begitu, Maryono mengaku, penggunaan dana hasil suntikan LPS itu masih dalam berbagai penghitungan.
Maryono berharap bank bisa lebih leluasa bergerak menjalankan bisnisnya dengan modal yang kuat. Rencananya, Bank Century akan mulai mengutak atik rencana bisnis tahun depan dan memperbaiki sistem keuangan selama ini.
Tapi berhubung likuiditas Bank Century masih naik turun, Maryono mengaku, manajemen bank masih tetap fokus menjaga simpanan masyarakat alias Dana Pihak Ketiga (DPK). Untuk memperkuat kondisi DPK, manajemen Bank Century meminta nasabah tetap mempercayai Bank Century dan tidak panik. "Kami sekarang mau memperkuat kondisi likuiditas di internal dulu," kata Maryono.
Maryono menambahkan, kini operasi Century sudah berjalan normal, seperti halnya bank-bank lain. Bahkan, saat ini Bank Century sudah mulai berani terjun ke Pasar Uang Antar Bank (PUAB) untuk menambah likuiditas perbankan. Sejauh ini bank-bank besar maupun bank kecil sudah kembali aktif melakukan transaksi dengan Bank Century Tbk di pasar uang.
Selain menjaga likuiditas internal, saat ini manajemen sementara bank ini juga masih melakukan audit surat utang Bank Century yang tidak layak investasi dan nilainya sekitar US$ 140 juta. "Penghitungan surat utang ini memang cukup lama karena harus diteliti satu-satu," kata Maryono.
Sanny Cicilia Simbolon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News