CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Makin menjanjikan, penjualan asuransi lewat insurtech capai Rp 811,71 miliar di 2020


Selasa, 06 Juli 2021 / 06:15 WIB
Makin menjanjikan, penjualan asuransi lewat insurtech capai Rp 811,71 miliar di 2020


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penjualan asuransi melalui kanal insurtech semakin menjanjikan. Tak main-main, hal ini dibuktikan setelah industri asuransi mengantongi premi ratusan miliar berkat pemasaran lewat kanal digital ini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi menyebut, total premi yang dibukukan platform insurtech melalui kerja sama dengan pialang asuransi mencapai Rp 811,71 miliar pada tahun 2020.

"Nilai itu setara dengan 3%-4% dari total premi yang dibukukan industri asuransi selama tahun 2020," kata Riswinandi, Senin (5/7).

Walaupun porsinya masih kecil, ia justru memperkirakan prospek insurtech semakin cerah. Menurut Riswinandi, pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan akses yang lebih baik bagi perusahaan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Baca Juga: AXA Mandiri gelar program vaksinasi Covid-19 bagi karyawan

Selain itu, keberadaan kanal ini dapat membantu pemasaran asuransi saat pandemi. Dengan begitu, perusahaan bisa memaksimalkan saluran digital di tengah keterbatasan saluran agen, broker dan bancassurance

"Kondisi pandemi ini menjadi momentum, di mana jalur distribusi digital akan dapat memainkan peran yang lebih baik dalam pemasaran produk asuransi," terangnya. 

Bahkan, pemasaran secara digital menjadi cara perusahaan untuk bertahan saat pandemi demi menjaga kelangsungan bisnis ke depan. Oleh karena itu, perusahaan harus beradaptasi dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat serta perkembangan teknologi yang kian cepat. 

"Di tengah pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan, perusahaan asuransi dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam proses bisnis untuk memberikan produk dan layanan yang terbaik," tutupnya. 

Selanjutnya: Kembangkan bisnis properti, Taspen gandeng Mitsubishi Estate

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×