kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mandiri meminta BNI tepati jadwal


Senin, 04 Oktober 2010 / 09:39 WIB
Mandiri meminta BNI tepati jadwal


Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Langkah penerbitan saham baru alias rights issue Bank Mandiri tak bisa lepas dari Bank BNI. Sebab, pemerintah sudah memutuskan, rights issue Bank BNI berlangsung lebih dulu ketimbang Mandiri.

Terkait dengan ini, manajemen Mandiri meminta Bank BNI menepati jadwal pelaksanaan rights issue, yakni di akhir tahun ini. Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Bank Mandiri berharap, syukur-syukur BNI bisa memasukkan berkas rights issue ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (bapepam-LK) pada 12 Oktober mendatang. "Kalau telat atau mundur, market akan libur karena menjelang akhir tahun," ujar Pahala, Minggu (3/10).

Pahala mengingatkan, maju mundurnya pelaksanaan rights issue Bank BNI sangat mempengaruhi rights issue Mandiri. Bank berlogo pita kuning biru ini berencana menggelar rights issue setelah BNI, pada Februari 2011.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar juga membenarkan jika batas waktu pendaftaran rights issue BNI ke Bapepam-LK adalah 15 Oktober 2010. "Bank Mandiri baru tahun depan," tegas Mustafa.

Pahala menjelaskan, hal yang paling mengkhawatirkan Mandiri jika pelaksanaan rights issue BNI berubah adalah kondisi pasar. Alasannya, meski kondisi pasar bagus, namun jika rights issue BNI mundur akan berdampak pada harga.

Maklum, mundurnya BNI dari jadwal bisa membuat diskon harga meningkat. Alhasil, bukan tidak mungkin investor juga meminta diskon ke Bank Mandiri.

Namun, jika tepat waktu dan mengikuti jadwal, BNI sudah bisa menggelar book-building pada pekan ketiga Oktober sampai pekan kedua November 2010. Pada pekan kedua November, Rapat Umum Pemegang Saham Bank BNI sudah bisa terlaksana dan menyetujui rights issue.

Porsi lokal 30%

Kendati melaksanakan rights issue setelah Bank BNI, Bank Mandiri optimis tis aksi korporasi ini berjalan baik. "Harus berhasil," kata Sukoriyanto Saputro, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Selain persiapan yang sudah lama sejak tahun 2009 lalu, rights issue menjadi sarana utama bagi Bank Mandiri menambah dana untuk berekspansi. Mandiri berharap meraup dana Rp 8 triliun sampai Rp 12 triliun dari langkah right issue ini. "Rencananya, kami ingin porsi asing 70% dan lokal 30%," ujar Pahala.

Ia memastikan, rights issue ini tak akan mempengaruhi target Mandiri sepanjang ini Adapun hingga Agustus 2010, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp 207 triliun dan secara konsolidasi kredit Bank Mandiri mencapai Rp 230 triliun. "Ini sudah melebihi target September 2010 yang hanya sekitar Rp 203 triliun. Ini juga melebihi target pertumbuhan kredit kami yang tumbuh 18%-20%, karena sekarang kami sudah tumbuh 21%," tegas Pahala.

Ia yakin, target pertumbuhan kredit year on year masih bisa mencapai 22%. Tapi, ekspansi ini diakui tetap akan mempengaruhi capital adequacy ratio (CAR) Mandiri. "Di Bank Mandiri, setiap ekspansi kredit Rp 1 triliun akan mengurangi CAR sebesar 0,07%," imbuh Pahala.

CAR Mandiri per Agustus 2010 13,4%. Pahala memperkirakan, tahun depan CAR Mandiri akan tersisa 11,8%. "Padahal, CAR perbankan harus di atas 12%. Angka 12% ini dengan hitungan tidak termasuk dana rights issue. Ini mengkhawatirkan. Kalau CAR kurang dari 12%, kredit tidak bisa bertambah kencang," tegas Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×