kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Menakar Dampak Pengetatan Aturan di Industri P2P Lending pada Kinerja Pinjaman Daring


Jumat, 07 Februari 2025 / 20:47 WIB
Menakar Dampak Pengetatan Aturan di Industri P2P Lending pada Kinerja Pinjaman Daring
ILUSTRASI. Pengguna sosial media mengamati iklan platform pinjaman online alias pinjol di Tangerang Selatan, Minggu (24/9/2023). OJK telah menetapkan sejumlah aturan untuk industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring (Pindar).


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan sejumlah aturan untuk industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring (Pindar)mulai dari pembatasan lender individu, syarat usia dan pendapatan peminjam (borrower), hingga batas maksimum manfaat ekonomi atau bunga fintech P2P lending. 

Menanggapi hal ini, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran mengatakan bahwa perusahaan sudah menerapkan aturan-aturan tersebut dan akan terus mematuhi kebijakan apa pun yang dibuat oleh OJK. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengatakan pengetatan aturan itu juga belum berdampak signifikan terhadap kinerja dan bisnis Akseleran. Kendati begitu, ia menyebutkan terdapat kendala dalam menjalakan aturan-aturan tersebut. 

Baca Juga: PPATK: Pemain Judi Online Gunakan Fintech Lending untuk Pinjam Uang

“Kendalanya salah satunya yaitu, ke depannya lender individu akan terbatas jumlah pendanaannya di P2P Lending, namun positifnya mengurangi risiko yang mereka emban,” kata Nico kepada Kontan, Jumat (7/2). 

Lebih lanjut, Ivan juga berpendapat penyesuaian bunga fintech lending terhadap sektor produktif belum ada pengaruhnya bagi kinerja pembiayaan Akseleran. Sebab, dia bilang bunga yang dikenakan Akseleran selama ini memang di bawah batas atas yang ditetapkan OJK untuk sektor produktif.

Di sisi lain, dia menyebutkan bahwa penyaluran pembiayaan Akseleran telah mencapai Rp 200 miliar per Januari 2024. Angka ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Sementara itu, Ivan bilang, Akseleran menargetkan penyaluran pembiayaan dapat mencapai Rp 3,6 triliun pada 2025. Nilai ini naik sekitar 20%, dari pencapaian pada tahun lalu. 

Baca Juga: AFPI CEO Forum 2024: Industri Fintech Lending Siap Hadapi Tantangan Pasca Pemilu

Ivan pun optimistis Akseleran bisa meraih target tersebut mengingat sudah ada penurunan bunga Bank Indonesia (BI) sehingga diperkirakan akan membuat perekonomian masyarakat menjadi lebih bergeliat.

"Penurunan bunga Bank Indonesia (BI) diharapkan membuat ekonomi masyarakat lebih bergeliat, sehingga permintaan pinjaman dapat makin meningkat," imbuhnya. 

Adapun total pembiayaan yang disalurkan Akseleran sejak berdiri hingga 30 Januari 2025 sudah mencapai Rp 12,42 triliun, sedangkan tingkat rasio kredit macet secara agregat atau TWP90 Akseleran per 30 Januari 2025 berada di level 0,55%. 

“Dan di tahun ini, kami akan terus melakukan penetrasi pasar secara lebih luas melalui direct sales maupun partnership agar kinerja perusahaan tetap tumbuh di tahun 2025 ini,” ungkapnya. 

Selaras dengan hal ini, fintech P2P lending Maucash juga telah menerapkan peraturan-peraturan tersebut sejak lama sebelum pengetatan aturan diterapkan. Di samping itu, Maucash hanya bekerja sama dengan super lender seperti bank. 

Baca Juga: Ekosistem Pertembakauan: Pemerintah Abaikan Dampak Masif dari Polemik PP Kesehatan

“Sehingga dengan adanya pengetatan aturan tersebut tidak berdampak signifikan dan tidak berdampak negatif terhadap Maucash, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan kepada Kontan, Jumat (7/2). 

Indra menyampaikan, sejak pengetatan aturan itu diterapkan oleh regulator pada Januari 2025, dapat dipastikan Maucash selalu mematuran aturan-aturan tersebut. 

Selain itu, ia menuturkan bahwa sejumlah kebijakan itu tidak berdampak signifikan, karena Maucash sudah menerapkan hal-hal tersebut sebelumnya, “Sehingga plan atau rencana bisnis yang sudah kami rancang bisa kami jalankan dengan baik,” imbuhnya. 

Lebih jauh lagi, Indra mengatakan Maucash mengawali tahun ini dengan baik, di mana per Januari 2025, penyaluran pinjaman Maucash naik 21% dibanding periode sebelumnya.

Baca Juga: TWP90 Industri Fintech Lending Membaik pada Oktober 2024

 “Dan melihat tahun 2024 yang berjalan dengan sangat baik untuk Maucash, maka kami optimis menghadapi tahun 2025. Kami melihat masih banyak opportunity yang bisa kami kerjakan. Untuk itu kami menargetkan pencairan modal 35% lebih besar dibandingkan tahun 2024,” ungkapnya. 

Dengan begitu, Indra bilang, pihaknya optimis kinerja Maucash akan tetap tumbuh. Pasalnya, Maucash terus mengedepankan asas prudensi dan kehati-hatian dalam memilih industri serta customer yang akan perusahaan danai dan proses excellence di internal Maucash.

“Untuk itu, kami optimistis tahun 2025 kinerja Muacash akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini,” tandasnya. 

Selanjutnya: Hadapi Banyak Tantangan, Ini Strategi yang Dilakukan BPR di 2025

Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×