kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Mengintip Kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini dan Strategi Menumbuhkannya


Rabu, 02 Juli 2025 / 05:05 WIB
Mengintip Kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini dan Strategi Menumbuhkannya
ILUSTRASI. DPK Perbankan Syariah: Teller menghitung uang di Bank Mega Syariah, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Tren pengetatan likuiditas menghantui perbankan, sejumlah bank kecil cari strategi untuk meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

Layanan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas eksklusif seperti lounge khusus, safe deposit box, serta pendampingan personal oleh relationship manager, untuk memperkuat penghimpunan dana jangka panjang dari segmen premium.

“Dari sisi digital, Bank Mega Syariah terus memperkuat kanal layanan melalui aplikasi M-Syariah, yang kini memungkinkan pembukaan rekening secara langsung serta akses terhadap produk Deposito Berkah Digital,” papar Hanie.

Adapun hingga Mei 2025, DPK Bank Mega Syariah tercatat tumbuh 9,38% YoY mencapai Rp 11,3 triliun dari sebelumnya Rp 10,3 triliun. Dana murahnya tampak melonjak signifikan sebesar 25% YoY mencapai Rp 3,73 triliun.

Baca Juga: DPK Perorangan Alami Stagnasi, Masyarakat Masih Memilih Makan Tabungan

Peningkatan ini kata Hanie didukung oleh strategi business to Business to Consumer (B2B2C) yang menyasar ekosistem institusi, seperti lembaga pendidikan dan fasilitas kesehatan. 

Lewat pendekatan ini, Bank Mega Syariah tidak hanya menjangkau dana institusional, tetapi juga memperluas akuisisi dana dari individu yang berada dalam ekosistem tersebut, seperti pegawai, tenaga kesehatan, maupun tenaga pengajar. 

Sementara itu, DPK PT KB Bukopin tampak menurun tipis 0,7% YoY di bulan Mei 2025 ini, yakni sebesar Rp 41,5 triliun dari sebelumnya Rp 41,8 triliun. Kendati begitu, bank ini masih mencatat kenaikan dana murah sebesar 18% YoY.

Sekretaris Perusahaan KB Bank, Adi Pribadi mengatakan, hal ini memang selaras dengan upaya KB Bank untuk fokus menumbuhkan dana murah. 

“Strategi yang kami lakukan mencakup optimalisasi layanan transaksi, peningkatan akuisisi nasabah ritel dan korporasi, serta pengembangan digital banking untuk meningkatkan kenyamanan dan loyalitas nasabah,” ujar Adi.

Baca Juga: DPK Tumbuh Melambat di Awal Tahun 2025, Ini Instrumen Pilihan Masyarakat

Kendati demikian, KB Bank kata Adi menyadari bahwa dinamika perekonomian global menjadi tantangan bagi pertumbuhan DPK, khususnya soal persaingan suku bunga simpanan dan perubahan preferensi nasabah. 

Karena itu, KB Bank akan terus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan operasional dan kontribusi non operasionalnya. Dengan begitu, KB Bank menarget pertumbuhan DPK sebesar 10% hingga 11% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×