kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.464   19,00   0,12%
  • IDX 7.134   27,17   0,38%
  • KOMPAS100 1.039   5,00   0,48%
  • LQ45 809   3,33   0,41%
  • ISSI 225   1,62   0,72%
  • IDX30 422   1,67   0,40%
  • IDXHIDIV20 509   7,42   1,48%
  • IDX80 117   0,55   0,47%
  • IDXV30 122   2,23   1,86%
  • IDXQ30 139   0,77   0,56%

Sejumlah Bank Besar Pacu Transaksi Demi Jaring Dana Pihak Ketiga


Senin, 19 Mei 2025 / 05:16 WIB
Sejumlah Bank Besar Pacu Transaksi Demi Jaring Dana Pihak Ketiga
ILUSTRASI. Kinerja Perbankan: Layanan nasabah du Bank Central Asia, Depok, Jawa Barat, Selasa (17/12). Upaya perbankan menjaring dana pihak ketiga (DPK) cukup menantang di tengah kondisi pengetatan likuiditas tahun ini.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya perbankan menjaring dana pihak ketiga (DPK) cukup menantang di tengah kondisi pengetatan likuiditas tahun ini. Kondisi ini tak hanya dihadapi bank menengah ke bawah, tapi juga bank-bank besar.

Per Maret 2025, laju pertumbuhan DPK bank besar semakin loyo. Sementara sebagian besar masih berhasil menorehkan pertumbuhan oustanding kredit dua digit.

Oleh karena itu, bank harus punya strategi jitu menumbuhkan DPK, terutama dana murah, guna mengimbangi pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini Terhimpit Bank Bermodal Jumbo

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), DPK perbankan per Maret 2025 hanya tumbuh 4,7% secara tahunan. Realisasi tersebut melandai dari 5,51% pada Desember 2024.

Bank Mandiri, yang menorehkan pertumbuhan kredit 16,5% secara tahunan per Maret 2025, hanya bisa menumbuhkan DPK 11,2%. Bahkan, secara kuartalan, DPK hanya naik 2,93%. Alhasil, likuiditas menyempit dengan loan to deposit ratio (LDR) 92,5%.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan DPK terutama didorong dana murah yang meningkat 8,89% secara tahunan. Ke depan, kata dia, Bank Mandiri akan memfokuskan diri memacu CASA.

"Kamii memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan akuisisi dana murah dan meningkatkan efisiensi biaya dana," ujar Darmawan, belum lama ini.

Baca Juga: Strategi Bank Jatim Genjot Dana Pihak Ketiga (DPK)

Di tiga bulan pertama 2025, nilai transaksi Livin mencapai Rp 4.175 triliun, naik 20,7% secara tahunan. Transaksi Kopra mencapai Rp 23.824 triliun, naik 23,3% secara tahunan.

Kredit Bank Central Asia (BCA) tumbuh 12,6% secara tahunan. Tapi DPK cuma naik 6,5% secara tahunan dan 5,3% secara kuartalan.

Bank Negara Indonesia (BNI) yang kreditnya naik 10,1% secara tahunan, hanya membukukan kenaikan DPK 5% secara tahunan dan 1,7% secara kuartalan. DPK Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya naik 0,4% secara tahunan.

BCA terus memacu transaksi digital sebagai strategi memacu dana murah. EVP Corporate Communication BCA Hera F. Haryn bilang, pertumbuhan transaksi digital telah mendorong dana murah menjadi kontributor utama pertumbuhan DPK BCA.

Baca Juga: Bisnis Agen Laku Pandai Bank Besar Tumbuh Positif pada Kuartal l-2025

Sekretaris perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan, struktur pendanaan berbasis transaksional semakin menguat seiring dengan digitalisasi yang digencarkan.

Selanjutnya: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 19 Mei 2025 Karier dan Keuangan Scorpio Hoki

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 19 Mei 2025 Karier dan Keuangan Scorpio Hoki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×