kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.384   -79,00   -0,48%
  • IDX 7.153   73,45   1,04%
  • KOMPAS100 1.061   8,02   0,76%
  • LQ45 835   8,20   0,99%
  • ISSI 213   0,24   0,11%
  • IDX30 430   4,94   1,16%
  • IDXHIDIV20 514   6,37   1,26%
  • IDX80 121   0,79   0,66%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 142   1,50   1,07%

Modal CIMB Niaga Kian Mini


Rabu, 18 Februari 2009 / 08:36 WIB


Sumber: KONTAN |


JAKARTA. Senasib dengan bank-bank lain, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) PT CIMB Niaga Tbk terkikis dari 17,03% pada 2007 menjadi 15,59% pada 2008. Pemicunya, antara lain pertumbuhan kredit yang tinggi selama 2008 dan membengkaknya provisi untuk aktiva produktif.

Sepanjang tahun lalu, bank milik perusahaan Malaysia CIMB Group ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,3% menjadi Rp 73,8 triliun. Padahal, pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 11,3% menjadi Rp 84,1 triliun.

Alhasil, rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) mencapai 87,8%. "Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan kami dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi," ujar Arwin Rasyid, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, dalam paparan kinerja kemarin (17/2).

Tapi sejalan dengan risiko kredit yang meningkat, serta terjadinya kerugian akibat forex linked credit, beban pencadangan CIMB Niaga naik menjadi Rp 1,2 triliun. Angka itu setara dengan kenaikan sebesar 82% dari periode sebelumnya.

CIMB Niaga juga mencatatkan biaya merger dengan Bank Lippo sebesar Rp 316 miliar di 2008. Akibatnya, seperti telah diberitakan KONTAN kemarin, laba sebelum pajak CIMB Niaga tergerus 48% menjadi Rp 1,1 triliun. Adapun, laba bersih bank menukik 55% menjadi Rp 678 miliar.

Untuk meningkatkan kinerja tahun ini, CIMB Niaga bertekad merampungkan proses integrasi operasional dan teknologi informasi dengan gerai-gerai eks-Bank Lippo. Targetnya, integrasi ini kelar paling lambat September 2009.

CIMB Niaga juga berupaya mendongkrak pendapatan non-bunga atau fee based income dari sektor jasa perdagangan.

Direktur Ritel CIMB Niaga James Rompas menuturkan, banknya ingin mencari sumber dana dari sekuritisasi aset kredit kepemilikan rumah (KPR). Tak tanggung-tanggung, CIMB berambisi melakukan sekuritisasi senilai Rp 1 triliun. Sekedar informasi, hingga akhir 2008, nilai KPR CIMB Niaga telah mencapai Rp 17 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×