kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPL sektor komersial tinggi, ini strategi bankir


Rabu, 08 November 2017 / 14:33 WIB
NPL sektor komersial tinggi, ini strategi bankir


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah sektor komersial perbankan masih tinggi. Hal ini bisa dilihat dari data terakhir sampai kuartal 3 2017.

NPL komersial beberapa bank besar sampai September 2017 tercatat melebihi rasio kredit bermasalah industri bank. Beberapa bank seperti Bank Mandiri sampai kuartal 3 2017 mencatat NPL komersial cukup tinggi yaitu 10,6%.

NPL komersial Mandiri kuartal 3 2017 ini lebih tinggi dari periode sama 2016 6,34%. CIMB Niaga juga mencatat NPL komersial kuartal 3 cukup tinggi yaitu 8%. BRI juga mencatat NPL di sektor menengah masih cukup tinggi yaitu 6%.

Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI bilang tingginya NPL komersial ini dipicu oleh kondisi ekonomi yang masih belum terlalu kencang.

"Selain itu berbeda dengan kredit korporasi yang mempunyai agunan jelas, kredit korporasi rata rata mempunyai jaminan yang beragam," kata Kiryanto kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA bilang untuk menjaga kualitas NPL komersial bank akan terus memeperhatikan kualitas kredit terutama kredit baru.

"Jaminan harus lebih besar dan usaha tagih atau jumlah jaminan yang mencukupi untuk menutup NPL jika sudah macet," kata Jahja kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).

Oni Febriarto Rahardjo, Direktur BTN bilang untuk menurunkan NPL komersial bank akan melakukan monitoring ketat. "Kami juga akan melakukan restrukturisasi dan penjualan aset bermasalah," kata Oni kepada Kontan.

Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin bilang proses restrukturisasi pengambil alihan aset dan litigasi tetap akan terus ditingkatkan prosesnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×