Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan produk asuransi yang dapat mendukung usaha ekonomi hijau.
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah Energy Saving Insurance, yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyatakan bahwa inovasi ini diharapkan dapat mendorong industri asuransi untuk berkontribusi dalam upaya penghematan energi dan mendukung keberlanjutan lingkungan di tengah isu perubahan iklim.
Baca Juga: Dampak Sanksi OJK Sempat Membuat Penyaluran Pembiayaan Akulaku Finance Terhambat
"Harapannya, dengan adanya inovasi ini, industri asuransi dapat berperan dalam usaha penghematan energi yang berdampak positif terhadap keberlanjutan bumi," ujar Ogi dalam lembar jawaban tertulis Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Kamis (13/3).
Dalam mengembangkan produk asuransi untuk ekonomi hijau, OJK turut mempelajari implementasi serupa di negara lain guna membangun ekosistem yang saling mendukung, tidak hanya dalam industri asuransi, tetapi juga dengan lembaga terkait lainnya.
Untuk memastikan keberlanjutan produk ini, OJK akan memberikan dukungan bagi perusahaan asuransi yang tertarik mengembangkan Energy Saving Insurance.
Persiapan yang dilakukan mencakup peningkatan pengetahuan dan seleksi risiko, agar perusahaan memiliki manajemen risiko yang matang saat produk ini mulai diimplementasikan.
"Apabila nanti diimplementasikan, perusahaan asuransi harus memiliki kesiapan manajemen risiko yang baik," kata Ogi.
Baca Juga: OJK: Penurunan Daya Beli Dapat Berdampak Terhadap Industri Asuransi
Selain mendukung ekonomi hijau, OJK juga mendorong perluasan cakupan asuransi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (productive poor), seperti petani, peternak, dan nelayan. Ogi mengungkapkan bahwa cakupan ini juga mencakup sektor baru, seperti panel tenaga surya dan terumbu karang.
OJK telah melakukan kajian terkait potensi pengembangan asuransi di sektor tersebut. Salah satu hasil kajian menunjukkan bahwa literasi keuangan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi bagi usaha mikro.
Namun, Ogi menekankan bahwa untuk memastikan produk asuransi ini lebih terjangkau, diperlukan insentif dan skema subsidi bagi segmen tersebut.
Selanjutnya: Prudential Gandeng MDRT untuk Tingkatkan Profesionalisme Agen Asuransi
Menarik Dibaca: Promo Aneka Wafer di Indomaret 18-19 Maret 2025, Khong Guan Wafer Stick Jadi Rp29.900
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News