kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

OJK: Pembiayaan Kendaraan Baru Multifinance Terdampak Penurunan Penjualan Kendaraan


Selasa, 03 Juni 2025 / 06:44 WIB
OJK: Pembiayaan Kendaraan Baru Multifinance Terdampak Penurunan Penjualan Kendaraan
ILUSTRASI. piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 504,18 triliun per April 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales di periode Januari-April 2025 mencapai 256.368 unit, atau turun 2,9% secara Year on Year (YoY).

Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pada periode Januari hingga April 2025 turun 7,7% YoY menjadi 267.514 unit.

Mengenai hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, penurunan penjualan kendaraan dapat berdampak terhadap penyaluran pembiayaan kendaraan baru multifinance.

Oleh karena itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mendorong perusahaan multifinance untuk melakukan diversifikasi portofolio sebagai solusi jitu.

Baca Juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada 8 Multifinance dan 5 Fintech Lending, Apa Alasannya?

"Penurunan penjualan kendaraan bermotor tentu saja dapat berdampak pada perlambatan pembiayaan kendaraan baru oleh multifinance. Oleh karena itu, industri multifinance terus didorong untuk memperluas portofolio ke sektor-sektor produktif lainnya," kata dia dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (2/6).

Agusman menambahkan, diversifikasi portofolio ke sektor produktif lainnya yang dimaksud, seperti alat berat, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Lebih lanjut, dia juga mendorong agar industri multifinance dapat melakukan penguatan manajemen risiko, efisiensi, dan tata kelola, agar strategi diversifikasi berjalan secara prudent dan berkelanjutan. 

Dengan pendekatan adaptif dan kolaboratif, Agusman meyakini industri multifinance dapat menjaga stabilitas dan tetap tumbuh positif tahun ini. 

Sebagai informasi, berdasarkan kinerja industri, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 504,18 triliun per April 2025. Nilai piutang pembiayaan per April 2025 tumbuh 3,67% secara YoY. 

Adapun OJK menargetkan piutang pembiayaan industri pembiayaan atau multifinance dapat tumbuh 8%-10% pada 2025. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×