Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Masih positif
Biarpun secara mayoritas laba perbankan turun, ternyata masih ada beberapa bank yang dapat mempertahankan tren yang positif. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya masih mencatat pertumbuhan laba 1,75% (yoy) menjadi Rp 1,56 triliun pada semester I-2020.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surdaudaja mengatakan, salah satu penopang berasal dari pendapatan non-bunga, terutama dari komponen pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 23,56% (yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh pendapatan transaksi valas dan surat berharga, terutama dari kanal digital OCBC.
“Secara keseluruhan nilai transaksi di e-channel Bank OCBC NISP meningkat 69% (yoy) hingga Juni 2020. Total pengguna internet banking dan mobile banking masing-masing meningkat lebih dari 45% (yoy). Nilai transaksi di mobile banking juga meningkat 2 kali lipat, sementara frekuensinya bertumbuh sebesar 69%,” ujar Parwati.
Meski demikian Parwati mengaku aspek intermediasi OCBC memang cukup terdampak pandemi. Ini terbukti dari kredit yang turun 1,40% (yoy) menjadi Rp 117,57 triliun.
Baca Juga: Walau ada pandemi, laba Bank OCBC di semester I-2020 masih bisa tumbuh
Selain itu adapula PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) yang juga mencatat pertumbuhan laba tipis sebesar 0,66% (yoy) menjadi Rp 807,92 miliar.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldy juga masih optimistis dapat mempertahankan kinerja yang positif hingga akhir tahun. Apalagi Bank BJB juga baru saja menerima penempatan dana dari pemerintah Rp 2,5 triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Kami akan bergerak cepat menjalankan fungsi intermediasi seiring dengan prinsip kehati-hatian. Sesuai arahan, kami akan menyalurkan dana tersebut kepada pelaku usaha, terutama skala mikro dan menengah,” ujar Yuddy.
Baca Juga: Ada corona, Bank BJB tetap bertumbuh dan kualitas kredit terjaga
Sementara di kelas BUKU 2 ada PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang juga mencatat pertumbuhan laba yang positif sebesar 126% (yoy) menjadi Rp 9,70 miliar. Meski demikian, Direktur Bank Oke Efdinal Alamyah bilang hingga akhir tahun, sejumlah target yang dicanangkan perseroan cukup sulit dicapai akibat pandemi.
“Sampai semester I-2020 masih sesuai target, sampai akhir tahun juga masih optimistis kinerja kami positif meskipun akan meleset dari target karena dampak restrukturisasi akan lebih terlihat pada semester II-2020,” ungkapnya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News