Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan saat ini penguatan permodalan perbankan menjadi salah satu hal terpenting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Walhasil, dalam beberapa tahun terakhir terutama di tahun 2020 OJK pun terus mendorong perbankan untuk melakukan konsolidasi.
Apalagi persaingan di pasar perbankan sekarang menjadi semakin ketat, dengan dominasi yang cukup kuat dari bank besar. Data menunjukkan, per Mei 2020 terdapat total 110 bank di Tanah Air.
Baca Juga: Bertransformasi, Bank Jago siapkan strategi digital
Dari jumlah tersebut, sebanyak 58,24% atau mayoritas pangsa pasar aset industri perbankan dikuasai oleh Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV yang hanya terdiri dari tujuh bank saja. Ketujuh bank tersebut yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Panin Tbk, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Masih dari pangsa pasar aset perbankan, sebanyak 30,44% dikuasai oleh BUKU III yang jumlahnya ada sebanyak 26 bank. Ini artinya, BUKU I dan II yang jumlahnya ada 77 bank hanya mampu pasar sekitar 11,32% saja. "Struktur industri perbankan sekarang memang dikuasai sejumlah kecil bank, dengan market share yang besar," kata Anung, dalam Webinar di Jakarta, Kamis (9/7).
Tidak berhenti sampai di situ, dari pangsa pasar kredit sebanyak 58,69% rupanya dikuasai oleh 7 bank BUKU IV. lalu 30,26% dikuasai BUKU II dan BUKU I dan II hanya kebagian 11,05% saja.
Malah, dilihat dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dominasi BUKU IV sudah jauh lebih kuat. Tercatat sebanyak 61,27% pangsa pasar perbankan dikuasai oleh BUKU IV.
Baca Juga: Sektor perbankan Indonesia dikuasai asing? Ini kata OJK
Apalagi, data-data lainnya kalau dilihat lebih rinci memang menunjukkan kalau pangsa pasar BUKU I dan II terus menurun. Gambaran saja, sampai Mei 2020 pangsa pasar aset BUKU I dan II bila ditotal hanya mencapai 11,32%.
Posisi ini sangat rendah kalau dibandingkan dengan periode tahun 2014 akhir yang mencapai 24,48%. "Dalam lima tahun terakhir rata-rata pangsa pasar BUKU I dan II masing-masing turun menjadi hanya sepertiga dan setengahnya," imbuh Anung.