kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Pasar Saham Melemah, Dana Pensiun BTN Alihkan Fokus ke Instrumen Lebih Stabil


Rabu, 09 April 2025 / 18:37 WIB
Pasar Saham Melemah, Dana Pensiun BTN Alihkan Fokus ke Instrumen Lebih Stabil
ILUSTRASI. Teller menghitung uang rupiah di Hana Bank, Jakarta, Senin (13/1). Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (Dapen BTN) bersikap lebih berhati-hati dalam mengelola investasinya di tengah gejolak pasar global.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gejolak pasar modal akibat sentimen global, termasuk dampak kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump, mendorong Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (Dapen BTN) untuk bersikap lebih berhati-hati dalam mengelola investasinya.

Direktur Investasi Dapen BTN, Adi Santoso Budidarma, mengatakan bahwa perusahaan tetap berkomitmen menjalankan mandat pengelolaan dana secara amanah dan bertanggung jawab. Namun, dalam situasi pasar yang tertekan seperti saat ini, strategi investasi lebih diarahkan pada prinsip kehati-hatian.

“Dapen BTN berkomitmen untuk selalu amanah di dalam mengelola investasi dan berupaya mengoptimalkan return dengan risiko yang terukur. Dalam kondisi pasar seperti saat ini, Dapen BTN mengambil sikap untuk lebih prudent dan selektif, khususnya untuk eksposur yang terdampak atas gejolak pasar seperti saham,” ujar Adi kepada Kontan, Rabu (9/4).

Baca Juga: Pengelola Dana Publik Incar Saham Murah

Ia mengungkapkan, saat ini porsi investasi Dapen BTN di instrumen saham sangat terbatas dan justru cenderung dikurangi. Berdasarkan data per 31 Maret 2025, alokasi saham dalam portofolio Dapen BTN tercatat hanya sebesar 6,02%.

“Investasi pada saham saat ini sangat terbatas dan cenderung dikurangi serta beralih kepada instrumen investasi lain yang lebih stabil. Mayoritas investasi Dapen BTN saat ini ada pada fixed income untuk mengurangi risiko pasar,” tambahnya.

Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus melemah juga menjadi pertimbangan penting dalam menentukan langkah. Menurut Adi, tekanan pasar saat ini tentu berdampak pada portofolio investasi, namun Dapen BTN melakukan antisipasi secara aktif.

Baca Juga: Dapen Bank Mandiri Sebut Penempatan Investasi di Saham Masih Stabil per Februari 2025

“Kami membatasi transaksi pada pasar saham dan dilakukan dengan prudent serta selektif. Kami tetap memonitor pergerakannya melalui analisa fundamental dan teknikal serta berdiskusi dengan para analis pasar modal untuk menambah referensi dalam mengevaluasi kondisi pasar dan menentukan strategi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×