kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan alat berat diprediksi masih sulit tumbuh tahun ini


Jumat, 24 Januari 2020 / 17:25 WIB
Pembiayaan alat berat diprediksi masih sulit tumbuh tahun ini
ILUSTRASI. Alat berat menyelesaikan pembangunan proyek jalan tol ruas Serpong-Cinere di Tangerang Selatan, Rabu (22/1). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi di tahun ini pembiayaan alat berat masih sulit untuk tumbuh. KONTAN/Carolus Agus Waluy


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance mengalami tekanan berat pada 2019 lalu. Hal ini tak terlepas dari ketidakpastian ekonomi global setelah perang dagang antara Amerika Serikat dan China memanas.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan mengatakan, sektor Industri Keuangan Non Bank juga sangat dipengaruhi volatilitas kondisi global tersebut, terutama untuk pembiayaan alat berat yang masih sangat sensitif dengan harga komoditas global.

Baca Juga: LPS menggunting bunga 25 bps menjadi 6%

"Pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun 2019 masih mengalami peningkatan yang cukup baik walaupun industri mengalami tekanan eksternal yang cukup berat, kondisi industri multifinance pada 2020 ini belum sepenuhnya membaik," Kata Bambang kepada Kontan.co.id,

Bambang bilang, dalam periode 3 tahun terakhir yang menjadi masa-masa sulit bagi industri pembiayaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak di pembiayaan alat-alat berat mengingat harga komoditas sektor pertambangan masih belum terlihat menggeliat.

Industri pembiayaan diharapkan tahun 2020 dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan piutang pembiayaan dan penyediaan aspek perlindungan konsumen, sehingga dengan sendirinya akan tercipta market confidence terhadap industri pembiayaan yang dapat berdampak pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

"OJK menaruh harapan dan keyakinan yang sangat besar terhadap industri pembiayaan untuk terus tumbuh secara sehat dan kredibel, serta memiliki daya tahan terhadap krisis," tambah Bambang.

Baca Juga: Di tengah wabah corona, bank sentral China permudah aturan transfer dana

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno prediksi di tahun ini pembiayaan alat berat masih sulit untuk tumbuh. "Sebenarnya yang menjadi andalan multifinance selain sektor otomotif yaitu alat berat. Namun di tahun ini sektor alat berat kemungkinan masih belum tumbuh,"kata Suwandi.

Menurut data dari OJK, pembiayaan alat berat per November 2019 tercatat sebesar Rp 36,496 triliun atau minus 3,75% dibandingkan pada November 2018 tercatat sebesar Rp 37,865 triliun.

Sementara itu, PT Buana Finance Tbk tahun ini targetkan pembiayaan pada sektor alat berat sebesar Rp 1 triliun. Corporate Secretary Buana Finance Ahmad Kaetami mengatakan, perusahaan optimis pembiayaan alat berat masih memiliki prospek yang bagus dan dapat tumbuh di tahun ini meskipun dihadapi oleh banyak tantangan.

"Tantangannya secara makro kondisi ekonomi global sedang ada ketidakpastian, perang dagang antar China dan Amerika Serikat, dan sektor pertambangan terpengaruh permintaan menurun serta regulasi pemerintah," kata Ahmad.

Meskipun demikian, Buana Finance telah menyiapkan strategi bisnis pembaiyaan alat berat tahun ini agar mencapai target pembiayaan. "Dengan menjalin lebih kuat hubungan dan kerjasama dengan seluruh partner bisnis, peningkatan SDM, menciptakan produk kerjasama baru, serta peningkatan kualitas pelayanan pelanggan, pemanfaatan IT," jelas Ahmad.

Baca Juga: Perluas pasar, Asuransi Etiqa bidik premi asuransi kredit dari nasabah Bank Bukopin

Adapun sektor yang menjadi fokus Buana Finance adalah sektor konstruksi, pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Tetapi saat ini masih lebih fokus untuk pertambangan.

Namun tahun 2020 lebih selektif yang tersebar untuk yang lebih prudent. "Konstruksi tahun ini banyak menciptakan peluang, perkebunan juga cukup stabil," kata Ahmad.

Adapun pada tahun lalu, Buana Finance berhasil mencatatkan pembiayaan sektor alat berat sebesar Rp 1 triliun. Pencapaian itu dianggap telah melebihi target perusahaan sebesar Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×