kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Pembiayaan SME BSI Capai Rp 22,94 Triliun, Naik 12,2% pada September 2025


Selasa, 04 November 2025 / 14:49 WIB
Pembiayaan SME BSI Capai Rp 22,94 Triliun, Naik 12,2% pada September 2025
ILUSTRASI. Pembiayaan Small Medium Enterprise (SME) BSI naik 12,2% menjadi Rp 22,94 triliun per September 2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mewujudkan komitmen nyata dalam mendorong peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Salah satunya melalui konsistensi aksesibilitas terhadap segmen SME (Small Medium Enterprise). Segmen ini merupakan middle segmen yang menjadi jembatan dari segmen mikro menuju segmen bisnis korporasi.

Tercermin, hingga September 2025, pembiayaan SME BSI mencapai Rp22,94 triliun, naik 12,20% YoY. Saat ini, lebih dari 15ribu nasabah telah masuk dalam ekosistem pembiayaan tersebut.

Sektor pertanian, perdagangan, pendidikan dan kesehatan masih mendominasi bisnis segmen SME. Sektor ini juga menjadi concern utama Pemerintah dengan berbagai program yang saat ini gencar dilaksanakan.

Baca Juga: Securities Crowdfunding ICX Catat Himpunan Dana Rp 230 Miliar hingga Kuartal III-2025

Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy mengatakan, BSI menegaskan peran sebagai bank syariah terbesar untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan UMKM naik kelas hingga mapan. Mulai dari pendampingan, pelatihan kapabilitas dan kapasitas, penyediaan akses digital untuk pengembangan usaha dan juga memfasilitasi business matching sehingga bisa menembus pasar internasional. 

”Pertumbuhan bisnis BSI yang melesat juga didorong adanya peran besar dari segmen SME yang menjadi grassroot pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (4/11/2025).

Erwan menegaskan, pengembangan segmen SME yang sehat menjadi tantangan tersendiri bagi BSI terutama dari sisi peningkatan kapasitas nasabah maupun pengembangan usahanya.

Untuk itu, BSI membangun strategi akselerasi segmen non bankable, mikro hingga SME sehingga mampu bersaing, sustain dan mapan. Yakni melalui pemetaan usaha yang potensial, manajemen risiko yang tepat dan pengelolaan sektor-sektor produktif yang berkembang. 

Erwan menambahkan, sejalan dengan penerbitan POJK No.19 Tahun 2025 terkait akses pembiayaan kepada UMKM, BSI terus mendorong akseptasi pembiayaan SME yang mudah dengan tetap memperhatikan Good Corporate Governance (GCG).

Baca Juga: Ada POJK Baru yang Atur Likuiditas BUS dan UUS, Begini Kata BCA Syariah

Untuk mengakselerasi pertumbuhan segmen SME tersebut, saat ini BSI berfokus pada pembiayaan modal kerja dan investasi mulai dari Rp500 juta sampai dengan Rp25 miliar. Terutama juga ekspansif dan agresif pada ekosistem value chain dari bisnis eksisting yang juga meningkat 88,04% secara year on year.

"Komitmen kuat ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk terus berperan aktif mendukung pertumbuhan ekonomi, sejalan Asta Cita dan program nasional Pemerintah," imbuhnya.

Selanjutnya: Persiapan Keuangan Haji 2026, Bank Muamalat Siapkan Tabungan iB Hijrah Haji

Menarik Dibaca: Persiapan Keuangan Haji 2026, Bank Muamalat Siapkan Tabungan iB Hijrah Haji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×