kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Great Eastern Rp 45 Miliar di Semester I-2024


Jumat, 12 Juli 2024 / 18:48 WIB
Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Great Eastern Rp 45 Miliar di Semester I-2024
ILUSTRASI. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) mencatatkan kinerja positif terkait lini bisnis asuransi marine cargo.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) mencatatkan kinerja positif terkait lini bisnis asuransi marine cargo. 

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan pendapatan premi dari asuransi marine cargo sebesar Rp 45 miliar pada Semester I-2024.

"Nilai itu meningkat sebesar 20%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya kepada Kontan, Jumat (12/7).

Linggawati menerangkan pertumbuhan premi tersebut disebabkan peningkatan volume pengiriman kargo baik domestik maupun ekspor-impor. 

Baca Juga: GEGI Sebut 2 Produk Ini Jadi Penopang Pendapatan Premi Asuransi Aneka

Dia bilang pengiriman kargo domestik didominasi jenis kargo kebutuhan pokok, seperti beras, gula, dan produk makanan dan minuman. Adapun pengiriman kargo ekspor-impor didominasi oleh barang-barang, seperti bahan makanan dan olahan, mesin industri, material kontruksi, dan hasil pertambangan.

Linggawati menyampaikan Great Eastern General Insurance Indonesia menargetkan pendapatan premi asuransi marine cargo bisa mencapai Rp 96 miliar. Pada Semester I-2024, perusahaan telah mencapai 47% dari total target sepanjang 2024.

Untuk mencapai target tersebut, Linggawati mengatakan pihaknya berharap bahwa konflik Rusia-Ukraina bisa mereda dan segera selesai. Dengan demikian, impor dari kedua negara tersebut, terutama untuk gandum dan bahan pupuk, dapat dibuka kembali dengan lancar, begitu juga dengan keamanan di kawasan Timur Tengah. 

"Kami juga berharap bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menjadi stabil sehingga volume permintaan arus barang menjadi menguat kembali. Selain itu, kami berharap sektor industri domestik menguat sehingga meningkatkan arus perdagangan domestik," tuturnya.

Linggawati juga menyebut GEGI menargetkan dapat meraih volume premi yang signifikan dari pengiriman barang antarpulau di Indonesia baik dari sektor kebutuhan pokok maupun pengiriman hasil-hasil pertambangan untuk diolah di dalam negeri, serta kargo material konstruksi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan kawasan industri lainnya. 

Dari ekspor-impor, dia menyampaikan GEGI menargetkan dapat meraih kenaikan premi dari ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, serta dapat meraih kenaikan impor bahan makanan dan minuman dari kawasan Eropa dan Asia Pasifik.

Untuk prospek ke depan, Linggawati menyebut GEGI sangat optimistis dengan potensi asuransi marine cargo. Hal itu seiring dengan meningkatnya kebutuhan domestik rumah tangga dan meningkatnya investasi atau pembukaan kawasan industri baru di Indonesia. Begitu juga dengan meningkatnya arus barang ekspor dan impor dari dan ke Indonesia akan meningkatkan kebutuhan asuransi marine cargo.

Baca Juga: Great Eastern General Catat Pendapatan Premi Asuransi Aneka Rp 16 Miliar Per Mei 2024

Sementara itu, Linggawati mengungkapkan ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi perusahaan asuransi di lini bisnis asuransi marine cargo. Salah satunya, yakni sanksi yang diberikan kepada Rusia oleh Negara Barat dan Uni Eropa cukup berimbas kepada ekspor-impor komoditi gandum dan pupuk yang cukup besar ke Indonesia. Adapun pembatasan kegiatan ekpor dari Rusia ke Indonesia sangat terasa di asuransi marine cargo. 

Dia bilang lini bisnis asuransi marine cargo juga cukup terdampak perang Rusia-Ukraina yang masih belum menemui titik penyelesaian hingga saat ini. 

"Begitu juga situasi di Timur Tengah sangat mempengaruhi arus barang dari dan ke wilayah tersebut. Selain itu, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang melemah mempengaruhi permintaan barang dari luar negeri yang menjadi makin mahal," kata Linggawati.

Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), asuransi marine cargo membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,76 triliun pada kuartal I-2024. Nilai itu tumbuh 18,6% secara Year on Year (YoY). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×