Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID, JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan ke segmen korporasi menunjukkan peningkatan pada Oktober 2024 setelah sebelumnya mengalami perlambatan.
Hal ini terjadi seiring dengan maraknya perusahaan yang menerbitkan surat utang (obligasi) sebagai alternatif pembiayaan. Proyeksi penerbitan obligasi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan.
Menurut data Bank Indonesia, kredit korporasi tumbuh 15,6% secara tahunan (yoy) per Oktober 2024, mencapai Rp 4.077,5 triliun, naik dari 15,1% yoy pada September 2024 dengan nilai kredit sebesar Rp 4.013 triliun.
Namun, meningkatnya penerbitan obligasi dapat memengaruhi permintaan kredit dari perbankan. Meski demikian, sejumlah bank tetap optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit korporasi pada akhir tahun 2024.
Baca Juga: Aktivitas Bisnis Pulih, Kredit Korporasi Tumbuh Dua Digit
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan penerbitan obligasi korporasi pada 2024 akan berada di kisaran Rp 123,07 hingga Rp 143,79 triliun, dengan titik tengah sekitar Rp 132 triliun. Proyeksi ini mempertimbangkan faktor-faktor, seperti tidak terjadinya pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada semester II 2024.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengamati bahwa dengan suku bunga yang relatif lebih rendah, korporasi cenderung lebih aktif menggalang dana melalui pasar obligasi. Meski begitu, BCA tetap percaya bahwa perusahaan akan terus membutuhkan pembiayaan perbankan.
"Kami akan terus mendorong penyaluran kredit ke segmen korporasi pada sisa tahun ini dan 2025," ujar BCA kepada Kontan, Kamis (28/11).
Hingga September 2024, BCA telah menyalurkan kredit korporasi sebesar Rp 395,9 triliun, yang tumbuh 15,9% yoy. Kredit tersebut banyak digunakan untuk mendukung proyek hilirisasi dan pengembangan usaha.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Korporasi Perbankan Mengalir Deras di Semester I-2024
Sementara itu, Bank Danamon juga mencatatkan peningkatan penerbitan obligasi oleh perusahaan. Menurut Reza Iskandar Sardjono, Chief Strategy Officer Danamon, penerbitan obligasi merupakan langkah yang sehat bagi perusahaan untuk memiliki struktur pendanaan yang lebih terdiversifikasi.
Ia menambahkan, Bank Danamon tetap optimistis segmen korporasi akan tumbuh stabil. "Kami memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit masih di kisaran dua digit sesuai target industri perbankan," ujarnya.
Hingga September 2024, Danamon telah menyalurkan kredit, termasuk trade finance, sebesar Rp 186,5 triliun, tumbuh 12% yoy. Bank ini terus mengevaluasi kondisi ekonomi domestik dan global, serta menyesuaikan suku bunga kredit dan pendanaan dengan bijaksana untuk mendukung pertumbuhan nasabah dan ekonomi secara keseluruhan.
Selanjutnya: Cermati Prospek Emiten Rokok di Tengah Kinerja Anjlok dan Sentimen Cukai
Menarik Dibaca: Garuda Indonesia Siap Implementasikan Kebijakan Penuruanan Harga Tiket Saat Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News