Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
Kelompok debitur kredit CPO terbesar kedua yaitu perseorangan yang mencakup petani kelapa sawit rakyat dengan porsi 18,61% atau setara dengan Rp69,63 triliun.
Sebagai salah satu komoditas agribisnis yang berorientasi ekspor, pada umumnya petani kelapa sawit rakyat masih menghadapi keterbatasan akses untuk memperoleh pinjaman dari lembaga jasa keuangan. Baik bank maupun non bank seperti yang dinikmati perusahaan-perusahaan swasta besar.
Kontribusi subsektor terkait komoditas CPO di Indonesia cukup besar perannya terhadap perekonomian Indonesia baik dari subsektor yang terdapat di hulu (upstream) maupun hilir (downstream). Sektor terkait CPO tersebut meliputi sektor pertanian, industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran.
Baca Juga: BCA Targetkan Kredit Tumbuh 12% Tahun 2023
Pada sektor pertanian mencakup subsektor perkebunan sawit, pada sektor industri pengolahan meliputi subsektor industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah. Kemudian, pada sektor perdagangan meliputi subsektor perdagangan dalam negeri minyak kelapa sawit, serta perdagangan kelapa dan kelapa Sawit.
“Berdasarkan data September 2022, penyaluran kredit subsektor komoditas CPO masih terkonsentrasi di sisi hulu yaitu pada subsektor perkebunan kelapa sawit dengan porsi 73,45% atau setara dengan Rp274,76 triliun,” pungkas laporan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News