kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Penyaluran Pembiayaan BNI Finance Capai Rp 5,2 Triliun per Desember 2024


Rabu, 15 Januari 2025 / 23:22 WIB
Penyaluran Pembiayaan BNI Finance Capai Rp 5,2 Triliun per Desember 2024
ILUSTRASI. Ayoconnect mengumumkan kerjasama strategis dengan BNI finance untuk menghadirkan layanan yang lebih efisien dan cepat bagi perusahaan dari berbagai sektor melalui integrasi Recurring Payment API di seluruh Indonesia.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance (BNI Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,2 triliun hingga Desember 2024.

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 62,5% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan pembiayaan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 3,2 triliun.

Direktur Bisnis BNI Finance Albertus Hendi menyampaikan bahwa sebagian besar penyaluran pembiayaan tersebut dialokasikan untuk kendaraan baru.

Baca Juga: BNI Finance Berharap Program 3 Juta Rumah Dapat Mendongkrak Penjualan Alat Berat

"Pembiayaan kendaraan baru ini yang paling mendominasi, dengan kontribusi sebesar 80% dari total penyaluran pembiayaan perusahaan," ujarnya kepada Kontan, Rabu (15/1).

Selain itu, BNI Finance juga mengalokasikan sebagian pembiayaan untuk alat berat.

Meskipun begitu, Albertus mengungkapkan bahwa total pembiayaan perusahaan mencapai 99,05% dari target yang telah ditetapkan, yakni Rp 5,25 triliun.

"Tapi angka tersebut memang sedikit meleset dari target," katanya.

Baca Juga: BNI Finance Bidik Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan 10% pada 2025

Untuk tahun 2025, Albertus menyebutkan bahwa perusahaan akan fokus pada strategi ekspansi dengan membuka 22 kantor pemasaran baru, yang akan meningkatkan jumlah kantor pemasaran BNI Finance menjadi 52.

"Ke depannya, pada tahun ini BNI Finance juga akan tetap fokus di pembiayaan unit baru, baik mobil penumpang, mobil komersial, dan alat berat," ungkapnya.

Perusahaan juga berencana untuk memperkuat kerja sama dengan induk perusahaan, Bank BNI, untuk menggarap bisnis captive, baik ritel maupun korporasi.

BNI Finance tetap akan fokus pada pembiayaan unit baru, termasuk mobil penumpang, mobil komersial, dan alat berat, sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya di masa depan.

Baca Juga: Sambut Insentif Pajak, Multifinance Bidik Kenaikan Penyaluran Pembiayaan di 2025

Sebagai informasi tambahan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pada November 2024, outstanding pembiayaan kendaraan bermotor multifinance mencapai Rp 347,87 triliun.

Dari jumlah tersebut, 68,28% merupakan pembiayaan kendaraan bermotor baru dengan nilai Rp 237,52 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengatakan, "Dari total outstanding tersebut, sebesar 68,28% adalah pembiayaan kendaraan bermotor baru dengan nilai sebesar Rp 237,52 triliun."

Meskipun pembiayaan kendaraan baru masih dominan, prospek pembiayaan kendaraan bekas diperkirakan akan terus tumbuh positif.

Selanjutnya: CEO Apple Tim Cook Ungkap Pelajaran Berharga dari Steve Jobs dalam Kepemimpinan

Menarik Dibaca: Lavalen Medica dan Prof. Xanya Sofra Hadirkan Teknologi Infinity Gym

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×