kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platform Jenius menyumbang 5% bagi DPK Bank BTPN


Senin, 26 Agustus 2019 / 14:49 WIB
Platform Jenius menyumbang 5% bagi DPK Bank BTPN
ILUSTRASI. Layanan Digital Jenius Live dari Bank BTPN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diluncurkan sejak 2016, PT Bank BTPN Tbk (BTPN, anggota indeks Kompas100) terus memacu kinerja platform digital miliknya yaitu Jenius. Hingga saat ini Jenius sudah memiliki 1,6 juta nasabah.

Direktur Bank BTPN Hanna Tantani menjelaskan jumlah nasabah tersebut saat ini telah berkontribusi terhadap 5% dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan.

Baca Juga: Jadi lender di Investree, Bank BRI gelontorkan dana Rp 200 miliar

“Jenius produk yang relatif baru, namun perkembangannya cukup baik. Sekarang kontribusnya sekitar 5% dari total DPK kita. Kami harapkan bisa terus bertumbuh ke depannya,” katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Senin (26/8).

Sepanjang semester 1-2019 sendiri perseroan berhasil menghimpun DPK senilai Rp 97,70 triliun, tumbuh 36% (yoy) dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 71,99 triliun. Artinya Jenius telah mencapai Rp 4,88 triliun.

Selain menawarkan fitur simpanan, Jenius juga telah memulai uji coba untuk memberikan fitur pinjaman bertajuk Flexi cash. Hana bilang sudah ada puluhan miliar Rupiah pinjaman yang disalurkan kepada sekitar 2.500 pengguna Jenius.

Baca Juga: Fintech P2P lending gencar kerjasama dengan bank

Flexi Cash dijelaskan Hanna merupakan fitur pinjaman yang bisa dimanfaatkan pengguna Jenius secara penuh via digital. Untuk mitigasi risikonya, ia bilang perseroan menggunakan teknolog artificial intelegent (AI) untuk credit scoring, maupun analisis risikonya.

“Kami masih piloting untuk Flexi Cash nilai pinjamannya masih kecil sekitar puluhan miliar. Saat ini masih pengguna terpilih yang memanfaatkannya, namun nanti akan kita buka untuk semua user, mungkin tahun ini sudah bisa,” lanjutnya.

Sementara Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana menjelaskan sejatinya pertumbuhan kredit perseroan tak akan dipacu dari Jenius. Jenius lebih diarahkan sebagai platform untuk mengumpulkan DPK perseroan.

Baca Juga: Ini sembilan saham Indonesia yang masuk indeks FTSE Asia Pasifik per September 2019

Maklum, pascamerger dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) awal 2019 lalu loan to deposit ratio (LDR) perseroan meningkat tajam. Hingga Juni 2019 LDR Bank BTPN mencapai 147%.

Ini disebabkan dari penggabungan aset, termasuk kredit SMBC ke Bank BTPN. Hingga Juni 2019, pascamerger perseroan menyalurkan kredit Rp 143,35 triliun, tumbuh 112% (yoy) dibandingkan pramerger pada Juni 2018 senilai Rp 67,76 triliun.

“Tujuan kami pertumbuhan pinjaman bukan dari sana, kami lebih mengarahkan Jenius untuk mengumpulkan DPK yang lebih baik lagi,” kata Ongki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×