Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Simpanan berjangka dalam valuta asing atau term deposit valas (TD Valas) perbankan terlihat merangkak naik terdorong oleh aturan baru dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) untuk parkir lebih lama di perbankan dalam negeri.
Berdasarkan penempatan dana pada TD Valas perbankan menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2023, tercatat sudah mencapai Rp 331,27 triliun atau naik dari bulan sebelumnya Rp 321,88 triliun, dan Rp 317,90 triliun per Juli sebelum aturan baru DHE diberlakukan.
Sementara jika dibandingkan dengan tahun lalu, secara YtD dana TD Valas perbankan mengalami kontraksi atau turun dari Rp 346,29 triliun per Desember 2022. Sementara secara total, dana kelolaan deposito di perbankan sudah tembus Rp 3.098,85 triliun per September 2023, naik secara YtD dari Rp 2.992,24 triliun pada tahun 2022.
Adapun terkait dengan penempatan DHE, pemerintah menyebut per November 2023 DHE yang masuk ke sistem dalam negeri mencapai US$ 1,3 triliun dari target sebesar US$ 3 triliun.
Baca Juga: Perbankan Menjaring Cuan dari Bisnis Remitansi di Akhir Tahun
Namun pemerintah menilai aturan baru dari DHE SDA tersebut belum mampu memaksimalkan penempatan dana di dalam negeri, alhasil diputuskan untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Di sisi lain, berdasarkan laporan Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2023, Bank Dunia melihat Indonesia perlu melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi suku bunga dan nilai tukar, agar para eksportir lebih tertarik lagi untuk menempatkan dananya di dalam negeri.
Dengan demikian, perbankan akan lebih muda dalam mengelola pergerakan mata uang dengan neracanya, sehingga dapat memberikan imbal hasil yang menarik pada TD Valas.
Sementara itu sejumlah perbankan mengaku sudah melakukan pengelolaan pergerakan mata uang sebagaimana mekanisme yang mereka miliki.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, Corporate Secretary BRI Hendy Bernadi mengatakan BRI pihaknya telah memiliki mekanisme pengelolaan atas pergerakan mata uang yang sesuai dengan risk appetite BRI.
"BRI juga memberikan imbal hasil yang kompetitif atas penempatan time deposit Valas DHE dalam rangka menyerap dana DHE," kata dia kepada Kontan, Rabu (20/12).
Hendy menyebut sejak pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor mulai 1 Agustus 2023, dana kelolaan time deposit DHE BRI mengalami peningkatan per November sebesar 79,92%.
Adapun dari total dana kelolaan time deposit DHE BRI tersebut, porsi penempatan dana DHE SDA di BRI sebanyak 19,91%. Meski tidak merinci berapa angka tersebut, namun jika melihat laporan keuangan BRI per September 2023, time deposit Valas DHE di BRI sebanyak Rp1,92 triliun.
Baca Juga: Hingga November 2023, Bank Raya Cetak Laba Bersih Rp 20,8 Miliar, Meningkat 135%
Hendy juga menyebut kondisi penempatan dana nasabah di TD Valas BRI saat ini menurun meski tidak spesifik menyebutkan besaran penurunannya, dia bilang penurunan ini sejalan dengan kondisi time deposit valas perbankan yang terkontraksi.
Sementara itu EVP Sevretariat and Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Hera F Haryn mengatakan untuk menarik minat nasabah menempatkan dananya di TD Valas, sejak awal 2023 BCA telah menyesuaikan bunga deposito valas secara bertahap.