kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk single premium bisa terimbas Jiwasraya


Sabtu, 13 Oktober 2018 / 07:25 WIB
Produk single premium bisa terimbas Jiwasraya
ILUSTRASI. Asuransi Jiwasraya


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus gagal bayar pembayaran polis asuransi JS Proteksi Plan yang jatuh tempo milik Asuransi Jiwasraya bakal jadi tantangan tambahan bagi perusahaan asuransi lain memasarkan produk asuransi sejenis.

Sistem pembayaran produk JS Proteksi Plan hanya dilakukan sekali dengan nilai minimal Rp 50 juta-Rp 5 miliar denga masa asuransi lima tahun. Produk seperti ini kerap disebut single premium karena premi yang dibayarkan sekaligus di awal.

PT Capital Life Indonesia adalah salah satu perusahaan asuransi yang mengandalkan produk asuransi dengan jenis pembayaran single premium . Robin Winata, Direktur Capital Life, mengatakan, pertumbuhan produk single premium sekitar 5%-6% secara year on year (yoy) pada September 2018. "Total premi per September 2018 mencapai Rp 6 triliun, katanya, Jumat (12/10).

Dengan pencapaian premi yang lumayan, Robin optimistis bisa meraih pertumbuhan premi hingga 30% yoy dengan total premi Rp 7,4 triliun hingga akhir tahun.

Meski begitu, Robin tak menampik adanya kemungkinan perlambatan di bisnis asuransi single premium setelah ada kasus penundaan pembayaran polis asuransi milik negara. Sebab, beberapa nasabah akan lebih cermat lagi melihat jika ingin membeli produk sejenis.

Untuk menjaga kepercayaan nasabah, Robin menjaga perusahaannya agar selalu tepat waktu dalam membayar manfaat tunai kepada nasabah saat jatuh tempo.

Capital Life juga memiliki produk unitlink dengan premi berkala, meski kontribusinya masih terbilang kecil.

Adapun kontribusi premi produk asuransi single premium PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia justru menurun. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, strategi perusahaannya saat ini memang terfokus pada produk-produk reguler premi unit link yang konsisten tumbuh sejak awal tahun. Sehingga pertumbuhan premi single premium tidak agresif.

Per semester I-2018, kontribusi single premium terhadap total premi sebesar 29%, sedangkan reguler premi sebesar 44% dan sisanya 27% dari produk tradisional.

Untuk mendongkrak nilai premi hingga akhir tahun, Edy mengatakan pihaknya berupaya untuk selalu mengedepankan kebutuhan nasabah.

Generali memiliki fitur Auto Risk Management System (ARMS) yang melindungi nasabah dalam mengelola resiko secara otomatis. Ini jadi keunggulan Generali, karena Edy mengklaim, ini fitur belum ada di asuransi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×