kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.895   -31,21   -0,45%
  • KOMPAS100 999   -5,32   -0,53%
  • LQ45 772   -4,80   -0,62%
  • ISSI 220   -0,85   -0,39%
  • IDX30 401   -2,11   -0,52%
  • IDXHIDIV20 471   -4,66   -0,98%
  • IDX80 113   -0,60   -0,53%
  • IDXV30 115   -0,26   -0,22%
  • IDXQ30 130   -1,06   -0,81%

Rasio Pencadangan Meningkat, Laba Krom Bank Turun 6,91% Jadi Rp 124 Miliar di 2024


Rabu, 09 April 2025 / 20:09 WIB
Rasio Pencadangan Meningkat, Laba Krom Bank Turun 6,91% Jadi Rp 124 Miliar di 2024
ILUSTRASI. Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan. PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) mencatatkan penurunan laba bersih secara tahunan sekitar 6,91% menjadi Rp 124 miliar pada 2024. Hal ini dikarenakan manajemen meningkatkan rasio pencadangan.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) mencatatkan penurunan laba bersih secara tahunan sekitar 6,91% menjadi Rp 124 miliar pada 2024. Hal ini dikarenakan manajemen meningkatkan rasio pencadangan. 

Di sisi lain, pendapatan bunga bersih (audited) meningkat 125% yoy menjadi  Rp 965 miliar pada 2024 dari Rp429 miliar pada 2023.

Sementara dari sisi intermediasi, bank yang merupakan induk Kredivo ini mencatatkan pertumbuhan kredit 131% mencapai Rp 4,25 triliun pada 2024 lalu dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 1,83 triliun. Hal ini membuat total aset Krom naik signifikan 83% yoy menjadi Rp 6,65 triliun

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan menyampaikan, kinerja perusahaan di tahun 2024 ini mencerminkan langkah Krom yang semakin kokoh sebagai bank digital yang agile dengan skalabilitas tinggi.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang solid dan prudent dalam menghadirkan solusi keuangan yang tidak hanya digital-friendly, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata para nasabah,” kata Anton, Rabu (9/4)

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Krom pun meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp 3,16 triliun yoy pada 2024 atau meningkat 809% dari Rp 348 miliar pada 2023, didorong oleh pertumbuhan pada simpanan berbasis tabungan dan deposito.

Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) gross Krom tercatat sebesar 3,12%, menandakan manajemen risiko yang solid dalam ekspansi kredit. Cadangan kerugian untuk mengantisipasi potensi risiko juga diperkuat dengan peningkatan rasio pencadangan menjadi 6,46% yoy dari 4,67% di periode sebelumnya. 

Sementara rasio kecukupan modal (KPMM) tercatat sebesar 82,63% jauh di atas ketentuan minimum regulator - yang memposisikan Krom pada posisi yang sangat sehat dan memiliki permodalan kuat untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan. 

Di sisi lain, dengan bisnis modelnya yang efisien dan scalable, Krom tetap mampu menjaga efisiensi dan profitabilitas. Biaya operasional dijaga tetap rendah dibanding pendapatan, dengan Rasio Cost to Income (CIR) sebesar 18,07%. Dengan Net Interest Margin (NIM) mencapai 20,01%, Krom juga mencatat margin keuntungan yang tinggi dari aktivitas intermediasi.

Menurut Anton, Krom akan terus fokus memperluas jangkauan pertumbuhan nasabah baru serta berinvestasi pada pengembangan layanan digital (inovasi) dengan menciptakan produk atau layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan perluasan akses layanan melalui jaringan dan kemitraan strategis. Pada tahun 2024, Krom menghadirkan layanan QRIS dan BI Fast.

Selanjutnya: Indonesians Rush to Gold as Rupiah and Stocks Plunge Amid US Tariff Worries

Menarik Dibaca: Dominan Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (10/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×