kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Return Produk Unitlink Saham Terkontraksi, Ini Penjelasan Zurich Topas Life


Senin, 01 Juli 2024 / 14:09 WIB
Return Produk Unitlink Saham Terkontraksi, Ini Penjelasan Zurich Topas Life
ILUSTRASI. Karyawan melintasi logo asuransi Zurich di kantornya di Jakarta, Kamis (2/2). mayoritas produk unitlink saham beberapa perusahaan asuransi terlihat terkontraksi cukup dalam.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata return (imbal hasil) unitlink saham terkontraksi 3,32% per Mei 2024. Data Infovesta mencatat, kinerja unitlink saham menjadi yang paling negatif di antara jenis lain.

Bahkan, mayoritas produk unitlink saham beberapa perusahaan asuransi terlihat terkontraksi cukup dalam.

Salah satu produk unitlink saham yang terkontraksi cukup dalam adalah Zurichlink Rupiah Equity Invest Fund, milik PT Zurich Topas Life. Adapun return Zurichlink Rupiah Equity Invest Fund terkontraksi 7,61% per Mei 2024.

Baca Juga: Produk Asuransi Tradisional BNI Life Tumbuh 4% Hingga Mei Jadi Rp 1,61 Triliun

Mengenai terkontraksinya produk tersebut, Chief Financial Officer, Zurich Topas Life, Fred Chan, menerangkan kinerja unitlink Zurichlink Rupiah Equity Invest Fund sejalan dengan pergerakan pasar modal.

"Adapun kinerja tolok ukurnya, yaitu indeks saham IDX80 sejak awal tahun hingga Mei 2024 juga tercatat berada di level yang terkontraksi 7,31%," ujarnya kepada Kontan, Sabtu (29/6).

Fred mengatakan pergerakan pasar modal dipengaruhi oleh beragam faktor. Salah satunya, yaitu kondisi perekonomian global dan tensi geopolitik Timur Tengah yang masih berlanjut.

Dia bilang ketidakpastian waktu pergerakan suku bunga negara maju, seperti Amerika Serikat dan China, memicu volatilitas pasar modal, termasuk saham.

Baca Juga: BNI Life Catat Produk Asuransi Tradisional Tumbuh 4% Jadi Rp 1,61 Triliun Hingga Mei

"Sentimen negatif itu tercermin dari keluarnya dana investor asing dari pasar saham Indonesia. Dengan demikian, mengakibatkan kinerja negatif per Mei 2024," ujarnya.

Untuk ke depannya, Fred beranggapan prospek unitlink saham akan tetap dipengaruhi oleh perkembangan situasi domestik dan global.

Dia bilang faktor global, seperti tensi geopolitik Timur Tengah, ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed, dan pertumbuhan ekonomi negara maju, diperkirakan terus menciptakan volatilitas pasar modal. 

Sementara itu, faktor dari domestik, Fred mengatakan kelancaran transisi ke pemerintahan baru, termasuk keberlanjutan proyek pembangunan yang sudah berjalan, pergerakan nilai tukar Rupiah, dan kebijakan suku bunga Bank Indonesia, akan menjadi penopang pergerakan pasar modal.

"Secara umum, investasi di emiten yang memiliki fundamental solid, kredibilitas yang baik, dan kondisi keuangan yang sehat berpotensi memiliki kinerja yang relatif stabil di tengah ketidakpastian perekonomian dan pasar modal," tuturnya.

Baca Juga: BNI Life Targetkan Investasi pada Instrumen Saham Mencapai Rp 1,508 Triliun

Fred mengatakan dengan mempertimbangkan investment horizon unitlink sebagai investasi untuk jangka panjang, diversifikasi saat menetapkan alokasi investasi juga perlu dicermati.

Lebih lanjut, dia menerangkan volatilitas pasar menciptakan peluang investasi, tetapi tentu saja harus tetap memerhatikan toleransi risiko nasabah dan menerapkan prinsip kehati-hatian.  

Fred menyampaikan Zurich memiliki beberapa jenis unitlink funds dengan karakteristik risiko yang berbeda. Dengan memiliki beragam produk unitlink, dia berharap dapat memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan pilihan luas untuk berinvestasi sesuai dengan profil risiko investasi nasabah dan kebutuhannya.

Terkait dengan investasi unitlink, dia bilang toleransi risiko nasabah dan menerapkan prinsip kehati-hatian adalah aspek utama yang menjadi pertimbangan Zurich. 

Baca Juga: Ini Cara Prudential Indonesia Meningkatkan Perlindungan untuk Nasabah

Selain unitlink saham, Infovesta mencatat rata-rata return unitlink campuran juga terkontraksi 1,71%. Sementara itu, unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata imbal hasil positif per Mei 2024 sebesar 0,05%.

Begitu juga dengan unitlink berjenis pasar uang yang memberikan rata-rata imbal hasil tertinggi dibanding jenis lain, yaitu sebesar 1,29% per Mei 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×