Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank raksasa tanah air atau kerap dikenal dengan big banks ditutup menguat pada Kamis (10/7). Adapun, kenaikan harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat paling tinggi.
Hingga akhir perdagangan, harga BBRI ditutup menguat hingga 5,16% dari harga penutupan hari sebelumnya. BBRI ditutup di harga Rp 3.870 per saham.
Kenaikan ini menjadi yang tertinggi dalam sepekan terakhir. Selama periode tersebut, saham bank wong cilik ini sudah naik 5,16% dengan harga terendah selama sepekan di level Rp 3.650 per saham.
Kenaikan tertinggi selanjutnya dialami oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Saham bank yang baru merayakan ulang tahunnya ke 79 ini naik sekitar 2,75% dari hari sebelumnya menjadi Rp 4.110 per saham.
Baca Juga: Saham BRI Ungguli Big Banks Lainnya di Awal Pekan Ini
Sama halnya dengan BBRI, kenaikan harga yang terjadi pada BBNI ini turut mendongkrak harga selama sepekan terakhir. Dalam sepekan, harga BBNI sudah naik 3,53%.
Tak beda jauh, harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga naik 2,34% dari harga hari sebelumnya. Saham bank berlogo pita emas ini ditutup di harga Rp 4.820 per saham.
Terakhir, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kompak mengikuti kenaikan, meskipun kenaikannya tak sebesar big banks lainnya. BBCA tercatat hanya naik 1,18% menjadi Rp 8.600 per saham.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengungkapkan bahwa sejatinya kenaikan ini memang terlihat seperti rebound biasa. Alasannya, investor asing juga sempat outflow.
Baca Juga: Begini Proyeksi Kinerja dan Rekomendasi Saham Big Banks di Sepanjang Kuartal II-2025
“Ada juga investor domestik yang akumulasi terutama,” ujar Indy, Kamis (10/7).
Ia bilang dari sisi investor ada spekulasi bahwa sisi margin bersih dan kredit perbankan masih akan pulih kedepannya. Disusul dengan adanya ekspektasi Bank Indonesia (BI) akan menurunkan bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur pekan depan.
Secara valuasi, ia menilai BBNI dan BMRI menarik untuk diakumulasi. Pasalnya, rasio PER dan PBV mereka ada di bawah industri di mana industri mencatat PER sebesar 15.97 kali dan PBV 2,62 kali
“PER BBNI di 6,86x dan PBV di 0,85x lalu BMRI dengan PER di 8,24x dan PBV di 1,53x,” tandasnya.
Baca Juga: Beralih dari Big Banks, Saham Bank KBMI 3 Kini Jadi Incaran Investor
Selanjutnya: Jadwal Pencairan PIP 2025, Besaran Bantuan, dan Cara Cek Peerima PIP
Menarik Dibaca: Produksi Melon Turun, Petani Minta Akses Benih Tahan Virus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News