kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sederet Multifinance Targetkan Kenaikan Modal pada Tahun 2024


Selasa, 05 Desember 2023 / 21:11 WIB
Sederet Multifinance Targetkan Kenaikan Modal pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Agen penjualan melayani pengunjung saat MUF Auto Fest di Jakarta, Minggu (15/10). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet multifinance menargetkan kenaikan modal di tahun 2024 mendatang. Salah satunya yaitu PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). CNAF targetkan permodalan di tahun 2024 mencapai Rp 2,34 triliun. Nilai yang ditargetkan  tersebut tumbuh sebesar 11% dibandingkan dengan proyeksi di akhir tahun 2023.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan hingga bulan Oktober 2023 nilai modal yang dimiliki CIMB Niaga Finance (CNAF) sebesar Rp 2,03 triliun. Modal tersebut terdiri dari modal inti perusahaan dan pendapatan bertahun-tahun yang telah dibukukan oleh CNAF. 

"Dengan nilai modal tersebut terlihat bahwa permodalan CNAF cukup besar, yang artinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minimum persyaratan OJK," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12). 

Ristiawan juga menjelaskan selain dari nominal permodalan, beberapa rasio indikator menunjukkan tingkat kekuatan perusahaan antara lain rasio modal terhadap aset (rasio permodalan) sebesar 31,9% yang artinya juga lebih tinggi dari batasan OJK sebesar 10%. 

Baca Juga: BRI Finance Catat Porsi Beban Bunga Capai 40% Dari Total Beban Operasional

Selain itu rasio ekuitas terhadap modal yang disetor per Oktober 2023 adalah sebesar 1.690,8% (16 kali modal disetor) yang juga lebih tinggi dari batasan OJK sebesar 50%. 

"Total modal CNAF per Oktober 2023  sebesar Rp 2,03 triliun atau tumbuh sebesar 14,2% dari total modal di tahun sebelumnya yaitu per Desember 2022 sebesar Rp 1,78 triliun," ucap Ristiawan.

Ristiawan mengungkapkan kenaikan total modal di tahun 2023 sebesar Rp 252 miliar dihasilkan dari laba yang CNAF peroleh sebesar Rp352 miliar dikurangi dengan dividen. Meski begitu, Ristiawan mengatakan bahwa CNAF tetap memiliki strategi untuk meningkatkan modal di tahun 2024. 

Strategi CNAF untuk meningkatkan modal yaitu melalui pertumbuhan bisnis yang sehat serta menguntungkan sehingga laba bersih di tahun depan akan lebih tinggi lagi. Selain itu, PT Bank CIMB Niaga tbk sebagai induk usaha CNAF selalu bersedia untuk memberikan support modal jika diperlukan. 

"Kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih di tahun 2024 sebesar 10%, hal ini ditunjang dengan dengan target kenaikan aset kelolaan di tahun 2024 sebesar 20% jika dibandingkan dengan proyeksi di akhir tahun 2023," ungkap Ristiawan.

Selain itu, PT BNI Multifinance (BNI Finance) juga telah mendapat tambahan modal sebesar Rp 400 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Hal ini membuat kondisi permodalan BNI Finance cukup baik hingga saat ini.

Baca Juga: Sebanyak 7 Leasing Belum Penuhi Modal Minimum, APPI: OJK Sudah Cukup Baik

Chief Financial Officer BNI Multifinance, Legendariah Rasuanto menjelaskan Bank BNI selaku pemegang saham mayoritas di BNI Finance telah menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp 400 miliar di bulan Agustus 2023.

"Adanya penambahan modal tersebut membuat modal BNI Finance telah naik dari Rp 299 miliar menjadi Rp 699 miliar," ujar Ria.

Terkait ketentuan OJK mengenai multifinance, OJK tidak akan membagi multifinance berdasarkan modal tetapi hanya mengganti nama ekuitas menjadi modal. Ke depannya OJK masih akan membuat ketentuan yaitu multifinance harus memenuhi modal minimum Rp 100 miliar. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×