Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Tak hanya itu, di tahun depan Bank Mandiri juga akan meluncurkan platform digital yang dapat memudahkan nasabah payroll Bank Mandiri untuk merencanakan keuangan masa depannya.
Hal tersebut dilakukan dengan dukungan produk-produk kredit konsumer Bank Mandiri yang dilengkapi dengan limit indikatif di dalamnya. Nantinya, produk tersebutlah yang dapat menunjang perencanaan keuangan nasabah.
Baca Juga: Mengulas strategi bank kecil dan menengah di tahun 2020
Hery juga mengatakan bahwa tahun depan Bank Mandiri akan fokus pada pertumbuhan kredit di segmen payroll based loan. Fokus tersebut dilakukan sejalan dengan bisnis payroll Bank Mandiri yang dinilai cukup besar.
Di sisi lain, Bank Mandiri merasa optimis bahwa pertumbuhan kredit konsumer di tahun 2020 mendatang minimal akan sama seperti tahun ini, yaitu mencapai 11-12%. Nantinya, kredit konsumer ini diharapkan dapat berkontribusi sekitar 25% terhadap baki debit kredit Bank Mandiri.
Tentu saja pertumbuhan kredit di tahun depan tak lepas dari tren penurunan suku bunga dan juga membaiknya prospek ekonomi. Namun, sejalan dengan berbagai inovasi yang akan dilakukan, Bank Mandiri merasa dapat mencapai angka tersebut di tahun depan.
Baca Juga: Kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 1.068 triliun
Hingga September 2019, portofolio kredit konsumer Bank Mandiri mencapai Rp 162 Triliun, atau tumbuh sekitar 10,5% year on year (YoY) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Prediksi hingga akhir tahun 2019 nanti, kredit konsumer Bank Mandiri diperkirakan mencapai Rp 170 Triliun, atau tumbuh sekitar 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News