kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.548.000   14.000   0,91%
  • USD/IDR 15.930   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.394   -70,51   -0,94%
  • KOMPAS100 1.120   -15,28   -1,35%
  • LQ45 875   -15,67   -1,76%
  • ISSI 227   -1,00   -0,44%
  • IDX30 448   -9,05   -1,98%
  • IDXHIDIV20 538   -11,08   -2,02%
  • IDX80 128   -1,84   -1,42%
  • IDXV30 132   -1,42   -1,07%
  • IDXQ30 148   -2,90   -1,92%

Semua Lender Fintech AdaKami Berasal dari Institusi Perbankan


Kamis, 12 Desember 2024 / 20:09 WIB
Semua Lender Fintech AdaKami Berasal dari Institusi Perbankan
AdaKami menyatakan sampai saat ini semua lender berasal dari institusi perbankan dan tak ada dari lender individu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/12/12/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyatakan sampai saat ini semua lender berasal dari institusi perbankan dan tak ada dari lender individu. 

Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy mengatakan, secara total ada 9 bank yang menjadi lender atau pemberi dana. 

Dia mengatakan 9 bank tersebut, yaitu Bank Jago, Seabank, Bank Permata, OCBC NISP, Bank Ganesha, Hana Bank, Superbank, BNI, dan CTBC Bank.

Baca Juga: Meski Ada Risiko, Aliran Kredit Perbankan Lewat Pinjol Tetap Deras

"Jadi, lender AdaKami semuanya dari sektor perbankan," ungkapnya saat media gathering di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/12).

Dalam menentukan borrower, Karissa menerangkan lender bank biasanya selalu membahas risk appetite atau tingkat risiko yang akan diambil. Dia bilang masing-masing bank akan memberikan kriteria borrower yang tentunya berbeda-beda untuk didanai.

"Jadi, kalau secara umum, mungkin yang digital bisa lebih agresif, sedangkan yang konvensional mungkin lebih konvensional, karena memang nature bisnisnya seperti itu," ujarnya.

Langkah awalnya, Karissa bilang biasanya AdaKami sudah mendapat kriteria borrower yang diinginkan dari masing-masing bank sesuai kontrak perjanjian. Setelah itu, AdaKami akan mendistribusikan pendanaan berdasarkan kriteria yang diinginkan masing-masing bank.

"Jadi, mereka maunya kriteria borrower yang seperti ini. Baru nanti dari pihak AdaKami yang akan distribusi berdasarkan permintaan atau kesepakatan di kontrak perjanjian yang sudah disepakati dengan masing-masing bank," tuturnya.

Dengan demikian, dia menerangkan apabila ada borrower yang mengajukan pinjaman, AdaKami sudah bisa langsung checklist dari daftar sesuai kontrak yang disepakati dengan masing-masing bank.

Baca Juga: AdaKami & Bank CTBC Indonesia Berkolaborasi Teknologi Guna Dorong Inklusi Keuangan

Selain itu, Karissa menyampaikan perbankan juga pastinya menilai performance dari kredit AdaKami. Oleh karena itu, perbankan juga akan menanggung sekian persen NPL apabila ada kredit macet dari borrower.

"Jadi, itu berdasarkan komersil masing-masing antarbank, yang tentunya diikuti dengan mitigasi risiko, baik dari pihak AdaKami maupun dari pihak perbankannya," kata Karissa.

Sementara itu, Karissa mengatakan AdaKami telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 13,24 triliun per 6 Desember 2024. Dia menyebut total pendanaan itu telah disalurkan kepada 1,4 juta borrower.

Karissa mengungkapkan capaian tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen AdaKami dalam meningkatkan akses pendanaan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan konvensional. 

Baca Juga: Superbank Jalin Kolaborasi dengan AdaKami, Salurkan Kredit Channeling

Dia menyampaikan bahwa AdaKami akan terus berupaya untuk menjembatani kesenjangan kredit di Indonesia, dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini.

Dalam menyalurkan pendanaan, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss, mengatakan AdaKami memanfaatkan teknologi seperti Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang diperkuat dengan artificial intelligence (AI). Dia menerangkan dengan bantuan teknologi, AdaKami dapat memastikan proses verifikasi data yang cepat, aman, dan, bebas risiko penipuan (fraud). 

Jonathan juga mengungkapkan bantuan teknologi memungkinkan AdaKami untuk dapat menilai kelayakan kredit secara efisien. 

Selanjutnya: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, 2 Universitas di Indonesia Kerjasama dengan ChineseRd

Menarik Dibaca: Hujan Petir Guyur Daerah Ini, Berikut Proyeksi Cuaca Besok (13/12) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×