Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana masyarakat pada deposito di sejumlah perbankan mengalami penurunan di tengah pandemi Covid-19. Namun, penhimpunan dana murah alias current account and saving account (CASA) justru tercatat tumbuh cukup baik, terutama dari sisi tabungan.
Bunga deposito perbankan saat ini memang tercatat rendah sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Selain itu, bank juga tidak punya alasan untuk tak menurunkan suku bunga dana mahal karena permintaan kredit masih lesu tertekan pandemi Covid-19.
Salah satu bank yang mencatat penurunan deposito adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank ini memang lebih fokus menghimpun dana murah dibandingkan deposito sehingga produk kredit perseroan bisa lebih kompetitif. "Deposito kami menurun sedikit dari akhir tahun, tetapi CASA tercatat tumbuh, terutama tabungan yang meningkat sekitar 16%," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB pada Kontan.co.id, Rabu (1/7).
Baca Juga: Meski bunga turun, jumlah deposito Bank Mandiri tetap tumbuh tinggi
Berdasarkan laporan bulanan CIMB per Mei, penghimpunan DPK CIMB Niaga tercatat Rp 171,05 triliun dengan rasio CASA (giro dan tabungan) 64,1%. Ini meningkat signifikan dari periode sama tahun 2019 yakni sebesar 56,6%. Jumlah deposito CIMB per Mei 2020 hanya mencapai Rp 61,49 triliun atau turun 14,36% YoY.
Adapun bunga deposito CIMB saat ini bervariasi tergantung jumlah, relationship, dan lain-lain. Namun, untuk ritel lewat aplikasi OctoMobile dikenakan bunga sekitar 5,25% untuk tenor satu bulan.
Ke depan, CIMB Niaga masih akan fokus mendorong CASA terutama tabungan. Strateginya, CIMB Niaga akan memperbanyak customer experience yang baik dan mendorong kemampuan digital di atas rata-rata pasar, salah satunya dengan pengembangan OctoMobile dan OctoClicks. "Dengan begitu, nasabah merasa leluasa mengakses portfolionya dengan cepat dimana dan kapan saja," kata Lani.
Bank BTN juga mengalami penurunan deposito. Per Mei 2020, komposisi deposito BTN terhadap total dana pihak ketiga (DPK) mencapai 53%. Itu menurun 2% dibandingkan dengan posisi pada Desember 2019.
Jasmin, Direktur Distributor dan Retail Funding BTN mengatakan, penurunan tersebut disebabkan dua faktor yakni eksternal dan faktor internal. Dari sisi eksternal, BTN melihat penurunan itu terjadi karena turunnya suku bunga sehingga deposan pindah ke intrumen lain seperti obligas.
Lalu, juga disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang mendorong meningkatnya kebutuhan dana cash yang lebih likuid sebagai cadangan atau untuk kebutuhan usaha. "Namun, menurut kami penyebab yang paling dominan adalah adanya Covid-19 itu," kata Jasmin pad Kontan.co.id, Kamis (2/7).
Sementara dari faktor eksternal, penurunan deposito itu sejalan dengan strategi BTN yang memang fokus untuk mendorong dana murah alias current account and saving account (CASA) tahun ini. Alhasil, komposisi CASA pun meningkat.
Rata-rata bunga deposito BTN sudah sekitar 5,50%. Jasmin bilang, itu telah turun 0.25% dari periode Desember 2019 seiring dengan penurunan suku bunga penjaminan. "Memang untuk jumlah nominal tertentu ada special rate," tambahnya.
Baca Juga: Dana murah Bank BTN terus meningkat, deposito tercatat turun
Berbeda dengan kedua bank di atas, Bank Mandiri justru masih mencatatkan kenaikan pada deposito di paruh pertama tahun 2020 meskipun bunga deposito mengalami penurunan. Bunga deposito bank ini sudah turun sekitar 0,25%-0,5% dibandingkan akhir tahun lalu.
Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, adanya kenaikan deposito itu walau bunga turun karena banyak nasabah wait and see untuk melakukan investasi misalnya di properti. "Untuk sementara dana masih disimpan di bank," katanya.
Berdasarkan laporan bulanan Mei Bank Mandiri, bank ini mencatatkan DPK sebesar Rp 836,43 triliun atau meningkat 14,5% dari periode yang sama tahun 2019. Dana murah (giro dan tabungan) tercatat sebesar Rp 548,58 triliun maupun dana mahal (deposito) sebesar Rp 287,85 triliun. Keduanya sama-sama tumbuh dua digit masing 14,5% dan 14,9%. Dengan begitu, komposisi dana murah atau CASA Bank Mandiri per Mei tercatat sebesar 65,6%.
BRI juga juga masih mengalami kenaikan deposito walaupun bunga deposito BRI sudah turun. Aman Sukriyanto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, bunga deposito sudah turun 0,5%-0,75% dibandingkan dengan akhir tahun 2019.
Walaupun pun deposito naik, BRI tahun ini akan memfokuskan penghimpunan CASA. Per Mei, komposisi CASA bank pelat merah ini tercatat sebesar 57%.
Baca Juga: Begini beragam ikhtiar Bank Bukopin mencari likuiditas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News