kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Simpanan Kelas Menengah di Perbankan Tak Kunjung Pulih


Rabu, 24 September 2025 / 16:23 WIB
Diperbarui Rabu, 24 September 2025 / 16:24 WIB
Simpanan Kelas Menengah di Perbankan Tak Kunjung Pulih
ILUSTRASI. Kondisi masyarakat kelas menengah belum terlepas dari tekanan. Ini tercermin dari jumlah simpanannya yang terus mengalami menurun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTA.CO.ID - JAKARTA. Kondisi masyarakat kelas menengah belum terlepas dari tekanan. Ini tercermin dari pertumbuhan jumlah simpanan dari masyarakat kelas menengah yang terus mengalami perlambatan.

Data distribusi simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)per Juli 2025 menunjukkan simpanan yang berada di bawah 200 juta tumbuh paling lambat secara year to date (ytd) dibandingkan nominal simpanan lainnya. Misal, untuk simpanan hingga Rp 100 juta hanya tumbuh 0,1% dan untuk simpanan dari Rp 100 juta hingga Rp 200 juta hanya tumbuh 1%.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi simpanan yang memiliki nominal besar. Simpanan dengan nominal Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar bisa tumbuh hingga 4,3%, bahkan simpanan di atas Rp 5 miliar tumbuhnya mencapai 8,4%.

Baca Juga: Target GNI Per Kapita US$ 5.520 di APBN 2026 Dinilai Sulit Tercapai

Kondisi tersebut sejalan juga dengan rata-rata simpanan rumah tangga yang dicatatkan oleh Bank Indonesia (BI). Di mana, rata-rata simpanan per Juli 2025 senilai Rp 6,19 juta dan menjadi yang terendah sepanjang 2025.

Head of Deposit Product Management PT Bank Mandiri Tbk, Mega Ekaputri Pujianto bilang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri maupun Bank Mandiri saat ini memang masih ditopang oleh deposan besar.

Ia menyebutkan sepanjang periode Januari-Agustus 2025, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sekitar 10,8% YoY menjadi Rp 1,435 triliun, dengan kontribusi simpanan di atas Rp 5 miliar dan itu mencapai sekitar 64,2% dari total DPK.

"Simpanan segmen menengahbawah tumbuh lebih moderat, seiring daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih akibat tekanan biaya hidup," ujar Mega.

Untuk itu, ia bilang Bank Mandiri terus menggenjot basis ritel dengan menghadirkan fitur menabung yang lebih mudah di Livin’ by Mandiri, program literasi keuangan, serta program dengan pendekatan tematik sesuai kebutuhan nasabah.

"Harapannya, pertumbuhan DPK ritel ke depan tetap dapat lebih sehat dan berimbang," ujar Mega.

Sementara itu, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan bilang dana deposito saat ini porsinya sudah semakin menurun. Ini mencerminkan simpanan dengan nilai kecil yang berasal dari nasabah ritel justru bertumbuh.

"Dana deposito digantikan oleh dana yang lebih murah, yaitu utamanya dari ritel (individu) dan institusi kelas menengah," ujarnya.

Menurutnya, ini sejalan dengan data BTN yang memiliki komposisi DPK yang didominasi dana murah (current account saving account/CASA) atau di atas 50% dari total DPK BTN saat ini.

Hal itu juga ditambah dengan upaya BTN yang ,meningkatkan transaksi digital melalui Bale by BTN. Ini tercermin dari jumlah pengguna Bale yang telah mencapai 2,7 juta hingga semester I-2025.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang bahwa ini menyiratkan pemulihan tabungan rumah tangga menengah-bawah memang lebih rapuh, terbatas oleh daya beli yang baru pulih bertahap dan oleh daya tarik instrumen alternatif berimbal hasil selama setahun terakhir.

Ke depan, ketika bunga simpanan bank dan yield SBN makin turun bersama, insentif untuk mempertahankan special rate menyurut, Josua bilang bank akan terdorong memperkuat kembali CASA ritel sebagai sumber dana murah namun syaratnya, transmisi penurunan suku bunga di perbankan benar-benar berjalan.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis pada Rabu (24/9), Berpeluang Berbalik Melemah pada Kamis (25/9)

Selanjutnya: Sindiran Balik Kremlin setelah Trump Ubah Sikap dan Dukung Ukraina

Menarik Dibaca: Inilah Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Stabilkan Tekanan Darah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×