Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Kendati Bank Niaga dan Bank Lippo telah melebur menjadi CIMB-Niaga sejak November 2008 silam, proses transaksi antara dua bank itu masih terpisah. Sampai saat ini, nasabah lama yang berasal dari kedua bank itu belum bisa melakukan transaksi dalam satu jaringan dibawah CIMB Niaga.
Pasalnya, transaksi di kantor cabang kedua bank itu belum bisa terhubung secara online. Misalnya, nasabah Bank Lippo belum bisa bertransaksi di konter Bank Niaga. Demikian pula sebaliknya, nasabah Bank Niaga juga tidak bisa bertransaksi di Bank Lippo.
Namun demikian, nasabah kedua bank itu tak akan terpotong dananya bila bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Lippo maupun Bank Niaga.
Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid menyatakan, manajemen bank hasil merger masih menyiapkan sistem informasi teknologi dan berbagai prosedur untuk menggabungkan transaksi nasabah Bank Lippo dan Bank Niaga. Ia berjanji, penggabungan jaringan tuntas paling lambat kuartal kedua 2009.
CIMB Niaga juga akan menutup sejumlah kantor cabang Bank Lippo dan Bank Niaga yang letaknya berdekatan. Alhasil, kantor cabang CIMB Niaga akan menyusut jumlahnya.Jumlah total kantor cabang Bank Lippo dan Bank Niaga yang sebelumnya sebanyak 664 buah, akan dipangkas menjadi hanya 600 cabang CIMB Niaga di seluruh Indonesia hingga akhir 2009 nanti. "Tapi, kami tetap akan berekspansi dan menambah jaringan," imbuh Arwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
