kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

T-Cash bertransformasi jadi LinkAja, BI: Izin platform QR code Himbara masih diproses


Kamis, 07 Februari 2019 / 10:32 WIB
T-Cash bertransformasi jadi LinkAja, BI: Izin platform QR code Himbara masih diproses


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggunakan platform quick response (QR) code LinkAja yang merupakan transformasi dari T-Cash milik Telkomsel. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) menyatakan izin platform QR code milik Himbara ini masih dalam proses.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Onny Widjanarko menyatakan tak ada penarikan pengajuan izin platform QR Code yang oleh perbankan pelat merah. "Tidak ada pencabutan, sampai sekarang masih diproses oleh Bank Indonesia," kata Onny kepada Kontan.co.id, Rabu (6/2).

Menurut Onny, Himbara telah mengajukan izin sejak Oktober lalu dan saat ini tengah menyesuaikan dengan regulasi yang ada. "Tidak ada regulasi atau aturan baru. Mereka mengikuti yang sudah ada saja,"imbuhnya.

Kelak, LinkAja akan terintegrasi dengan layanan keuangan elektronik milik empat bank pelat merah anggota Himbara yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.

Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebut LinkAja nantinya akan menghadirkan layanan holistik dengan beragam fitur pembayaran.

Misalnya pembayaran tagihan seperti listrik, PDAM, BPJS, Internet, Selain itu, transaksi di merchant seperti Pertamina hingga pembelian online juga dapat dilakukan lewat produk anyar ini.

"Meski demikian, kami melihat potensi bisnis dari pengembangan uang elektronik berbasis kartu masih tetap ada, khususnya pada sektor usaha dengan ticket size kecil. Misalnya untuk pembayaran tiket parkir ataupun tiket kendaraan umum. Artinya, fungsi uang elektronik berbasis kartu akan saling komplementer dengan uang elektronik berbasis server atau e-wallet," ujar Thomas.

Thomas menyebut hingga akhir Desember 2018, Bank dengan sandi saham BMRI ini telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu dengan akseptasi mandiri e-money di lebih dari 45 ribu merchant dan 60 ribu lokasi top up. Adapun porsi transaksi besar pada sektor transportasi meliputi jalan tol, parkir, dan Trans Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×