kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga BUMN akan setor modal Rp 400 M di Bank Sinar


Senin, 29 April 2013 / 21:40 WIB
Tiga BUMN akan setor modal Rp 400 M di Bank Sinar
ILUSTRASI. Lezatnya Tahu Teriyaki, hidangan bercita rasa mahal yang mudah dibuat (dok/Dapur Kobe)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Bank Sinar Harapan Bali, yang merupakan bank patungan antara PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Pos Indonesia, dan PT Taspen diharapkan dapat beroperasi semester II tahun ini. Ketiga BUMN itu telah menandatangani perjanjian kerja sama penambahan modal senilai Rp 400 miliar untuk kepemilikan mereka di bank tersebut.

"Kalau ditanya kapan, diharapkan semester kedua," ucap Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunawan Sadikin, Senin, (29/4), petang.

Ia mengatakan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi perihal operasional bank tersebut. Antara lain perizinan dari Bank Indonesia (BI), persetujuan dari komisaris keempat pemegang saham perusahaan ini, bahkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mereka.

"Ini karena ada masalah hukum yang mesti kita selesaikan," kata Budi.

Sedangkan,  Direktur Utama Bank Sinar I Wayan Sukarta merasa optimis operasional Bank Sinar dapat berlangsung kuartal ketiga ini. Namun, ini harus melalui RUPS yang nantinya akan diadakan sekitar bulan Mei. Sebab, porsi kepemilikan Bank Sinar harus dibereskan dan dibuat saham baru.

Ini terkait dengan rencana rights issue atau penerbitan saham baru Bank Sinar senilai Rp 400 miliar. Saham baru ini akan diserap oleh ketiga pemilik barunya, yaitu Rp 198 miliar oleh BMRI, dan masing-masing Tp 101 miliar oleh Taspen, dan PT Pos.

Dus, Bank Mandiri yang sebelumnya telah menyetor modal Rp 100 miliar akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas yakni sebesar 59,45%. Kemudian Pos Indonesia dan Taspen masing-masing akan memegang kepemilikan 20,2%. 

Selain itu, masih ada 1,35% lagi porsi kepemilikan Bank Sinar yang tersisa. Ini merupakan saham pemilik sebelumnya yang tak mau dilepas. Budi mengatakan, hal ini tak bisa diurus karena adanya masalah ahli waris pemilik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×