Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Sudartin Sri Indahyani, pemilik Isyam Cell di bilangan Jalan Uluwatu, Bali berasa beruntung menjadi agen BRILink sejak tahun tahun 2016 silam. Padahal, Sudartin sempat tiga kali menolak tawaran dari pihak Bank Rakyat Indonesia atau BRI setempat untuk mau menjadi agen transaksi dari bank pelat merah tersebut.
Bukan apa-apa, ia merasa tidak memerlukan layanan tersebut. Namun, pasca layanan digital sangat menggeliat, segala transaksi pembayaran, termasuk juga pembelian pulsa mulai bisa dilakukan via gadget saja.
Perlahan layanan digital pun membuat transaksi penjualan kuota data dan nomor seluler di kiosnya mulai meredup. Beruntung kini ia sudah menjadi Agen BRILink selama delapan tahun.
Baca Juga: BRILink dari BRI Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Penyaluran Kredit Ultra Mikro
Secara perlahan, transaksi masyarakat yang menggunakan layanan BRILink di kiosnya mulai bertambah. “Kebanyakan adalah para turis ya, dan juga warga setempat,” katanya, belum lama ini.
Rupanya, pihak BRI setempat sudah mencium potensi bisnis BRILink di area sekitar tempat Sudartin berusaha. Maklum, daerah Uluwatu adalah satu daerah wisata terdepan di Bali.
Tak hanya itu, dalam memberikan layanan ke konsumen, Sudartin selalu memastikan transaksi yang sudah dilakukan oleh konsumen berhasil.
Inilah yang membuat banyak konsumen yang akhirnya kembali lagi ke kios Sudartin. “Memberikan layanan terbaik ke konsumen juga penting,” katanya.
Hasilnya, kini, Sudartin di kiosnya sanggup meraup omzet hingga Rp15 juta per bulan. Dan sekitar Rp10 juta berasal dari fee transaksi dari keikutsertaannya menjadi agen BRILink.
Baca Juga: Tak Hanya Pinjaman, PNM Beri Pendampingan kepada Kelompok Perempuan Prasejahtera
Kini, Sudartin sudah mempunyai empat kios sejenis. Dan seluruhnya sudah diberikan layanan sebagai agen BRILink.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News