kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Transaksi Aman Via E-Channel


Jumat, 12 Maret 2010 / 11:16 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Kejahatan perbankan yang terjadi belakangan ini, seperti pada pembobolan mesin automatic teller machine (ATM) yang membuat dana nasabah terkuras, tentunya meresahkan masyarakat. Celakanya, pembobolan semacam itu juga berpotensi terjadi pada transaksi electronic channel perbankan atau yang beken disebut e-channel alias e-banking.

"Yang namanya teknologi, meskipun sudah diberikan pengaman, tetap saja ada pihak yang berhasil meng-hack atau mensabotase. Di situlah bahayanya," ujar Risza Bambang, perencana keuangan dari Padma Radya Consulting.

Untuk itulah, tindakan pengamanan perlu dilakukan. Berikut ada beberapa tips yang layak Anda perhatikan, untuk bertransaksi aman via e-channel.

Pertama, jangan pernah memberikan informasi penting, seperti nomor rekening, PIN, atau data penting lain ke orang lain. Baik itu melalui telepon, e-mail, ataupun secara personal. "Karena tidak ada bank manapun yang akan menanyakan hal tersebut," kata Rudy N. Hamdani, Direktur Konsumen Bank OCBC NISP.

Khusus untuk ATM, ataupun bertransaksi melalui internet banking atau SMS banking, pastikan bahwa hanya Anda yang mengetahui kode PIN tersebut. "Kemudian saat kita bertransaksi, saat menekan tombol, tutuplah dengan tangan," saran Ina Suwandi, Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa Bank Central Asia (BCA).

"Jangan pernah menggunakan PIN dengan informasi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir, dan lainnya," timpal William Gomulia, Senior VP Internet & Mobile Banking Business Head Bank Danamon.

Jangan lupa, secara berkala gantilah nomor PIN Anda. Bagaimanapun juga, baik dalam transaksi di ATM, internet banking, ataupun SMS banking, PIN merupakan faktor utama yang harus dijaga.

Kedua, abaikan penawaran menarik yang mencurigakan, terutama yang datang dari internet. Sebaiknya, setiap mendapatkan penawaran seperti itu, konfirmasikan terlebih dahulu ke pihak bank.

Ketiga, curigai jika mendapat e-mail yang mengatasnamakan pihak bank. Karena biasanya bank akan menghubungi lewat telepon.

Keempat, jangan pernah melakukan transaksi internet banking online pada komputer yang tidak dikenal. Misalnya di warung internet.

Kelima, jangan meng-update security system untuk internet banking melalui e-mail. Bank tidak pernah mengirimkan update tersebut melalui e-mail. "Sebaiknya lihat situs bank yang bersangkutan, cari keterangan tentang update security," kata Rudy.

Terakhir, "Gunakan account yang dananya tidak terlalu besar," terang Bambang. Jadi, jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, risiko masih bisa ditanggung. "Meski biasanya bank mengganti kerugian kita," sambung Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×