Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah menghadirkan inovasi digital melalui aplikasi BSya, yang memungkinkan proses pendaftaran haji lebih cepat, mudah, dan aman.
Melalui aplikasi tersebut, calon jamaah cukup membuka Tabungan Haji iB, melakukan setoran awal Rp 25 juta, dan langsung memperoleh nomor porsi dari Kementerian Agama (Kemenag) melalui integrasi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Direktur BCA Syariah Pranata menegaskan, fitur digital ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi layanan perbankan syariah.
“Dengan aplikasi BSya, kami ingin menghadirkan pengalaman berhaji yang lebih mudah, cepat, dan aman. Semua bisa dilakukan secara digital tanpa mengurangi kepatuhan syariah,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Hingga pertengahan tahun 2025, BCA Syariah mencatat peningkatan signifikan pada jumlah pembukaan tabungan haji melalui aplikasi BSya. Hal ini sejalan dengan minat masyarakat terhadap ibadah haji dan umrah yang terus tumbuh.
Pertumbuhan jumlah rekening Tabungan Haji BCA Syariah pada Agustus 2025 meningkat sebesar 21% secara tahunan (YoY). Dengan realisasi jumlah rekening Tabungan Haji di BCA Syariah mencapai 5.276 rekening.
Pertumbuhan tersebut turut ditopang keberadaan Lembaga Syariah Bank Umum (LSBU) yang tersedia di 100 cabang BCA, sehingga memperluas akses calon jamaah di berbagai kota. Dengan jaringan ini, nasabah memiliki lebih banyak pilihan untuk mengurus tabungan haji, baik secara daring maupun luring.
Baca Juga: Pembiayaan Emas BCA Syariah Melaju, Tumbuh 204% pada Juli 2025
Dengan kehadiran aplikasi BSya, BCA Syariah berharap semakin banyak masyarakat merencanakan ibadah hajinya sejak dini. Selain lebih mudah, pendaftaran digital ini juga memberi rasa aman dan nyaman karena sesuai prinsip syariah.
“Inovasi digital kami tidak hanya mempermudah proses, tapi juga mendekatkan masyarakat dengan impian berhaji. Kami ingin memastikan setiap langkah perjalanan nasabah menuju Tanah Suci berjalan lebih tenang,” imbuh Pranata.
Pengalaman Nasabah
Kemudahan ini langsung dirasakan salah satu nasabah BCA Syariah Aulia Rahma (33). Ia mengaku awalnya membayangkan proses daftar haji akan berbelit, harus datang ke bank, antre, isi banyak formulir, dan menunggu lama.
“Dulu saya kira harus antre lama di bank. Tapi sejak pakai BSya, ternyata tinggal setor dana awal, langsung dapat nomor porsi resmi dari Kemenag. Praktis sekali,” tuturnya.
Aulia menambahkan, seluruh proses dari membuka tabungan haji hingga menerima bukti pendaftaran resmi berbentuk PDF hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit.
“Di dalamnya sudah ada nama saya, nomor porsi, dan estimasi keberangkatan. Semua saya simpan langsung di ponsel,” katanya.
Baca Juga: BCA Syariah Ungkap Alasan Belum Bisa Garap Bullion Bank
Selain itu, ia merasa tenang karena dana disimpan dengan prinsip syariah, saldo bisa dipantau real-time, dan semua transaksi tercatat transparan.
“Saya sempat ragu, lalu hubungi Halo BCA Syariah. Petugasnya ramah dan jelas menjawab, jadi makin yakin,” tambah Aulia.
Strategi Efektif Menabung Dana Haji
Memilih bank syariah sebagai mitra menabung dana haji memerlukan pertimbangan cermat. Hal ini penting agar rencana ibadah ke Tanah Suci dapat berjalan lancar tanpa hambatan administrasi maupun finansial.
Budi Raharjo, Certified Financial Planner sekaligus Director & Co-Founder Oneshildt Financial Planning, menuturkan ada beberapa hal utama yang perlu diperhatikan sebelum membuka tabungan haji.
“Pertama, pastikan bank syariah tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, memiliki reputasi serta rekam jejak baik dalam pengelolaan dana haji, dan sehat secara keuangan,” jelas Budi.
Baca Juga: BI Rate Turun Jadi 5%, BCA Syariah: Penurunan Bunga Kredit Perlu Waktu
Kedua, pilih bank yang mudah diakses di sekitar tempat tinggal. Hal ini akan mempermudah apabila sewaktu-waktu nasabah perlu mengurus administrasi atau kebutuhan terkait rekening.
“Ketiga, perhatikan akadnya. Pastikan sesuai dengan prinsip syariah. Keempat, perhatikan juga syarat setoran awal, fleksibilitas, biaya administrasi, serta mekanisme jika sewaktu-waktu rekening perlu ditutup karena pembatalan,” tambahnya.
Menurut Budi, fitur tambahan seperti autodebet dari rekening penerimaan gaji juga sangat membantu. “Fitur ini bisa mendisiplinkan nasabah agar rutin menabung, sekaligus memudahkan proses transaksi,” ujarnya.
Budi menjelaskan, perhitungan dana untuk mendaftar haji pada dasarnya sederhana. Misalnya, jika biaya pendaftaran haji saat ini sekitar Rp25 juta dan ingin dicapai dalam lima tahun, maka perhitungannya bisa dilakukan dengan membagi jumlah dana dengan tenor menabung.
“Rp 25 juta dibagi 60 bulan (5 tahun x 12 bulan) berarti sekitar Rp416.667 per bulan. Jumlah ini bisa menjadi target menabung rutin,” papar Budi.
Keunggulan tabungan haji dibanding tabungan biasa adalah tujuannya yang jelas dan spesifik. Tabungan ini terhubung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sehingga setelah saldo mencapai minimum pendaftaran sekitar Rp25 juta, nasabah bisa langsung memperoleh nomor porsi haji.
Agar target dana haji lebih cepat tercapai, Budi memberikan beberapa strategi tambahan. Pertama,manfaatkan autodebet. Fitur ini membantu dana bertambah secara berkala sekaligus menciptakan kedisiplinan menabung.
Kedua, sisihkan penghasilan tambahan. Masukkan bonus tahunan, THR, atau penghasilan sampingan untuk mempercepat pencapaian target.
Ketiga, kombinasikan dengan investasi syariah. Alokasikan dana di luar tabungan haji ke instrumen syariah seperti emas, obligasi syariah, saham syariah, atau reksadana syariah.
“Hasil investasinya nanti bisa dimasukkan ke tabungan haji untuk mengantisipasi kenaikan biaya haji akibat inflasi,” ujar Budi.
Baca Juga: BCA Syariah Terus Dongkrak Pembiayaan UMKM, Tumbuh 19% pada Agustus 2025
Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perlindungan Pekerja Jasa Konstruksi
Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News