kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tren penyaluran KPR masih loyo, kenapa?


Jumat, 04 Oktober 2019 / 17:25 WIB
Tren penyaluran KPR masih loyo, kenapa?
ILUSTRASI. Layanan KPR


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit kepemilikan hunian masih terus berlanjut. Data Bank Indonesia (BI) mencatatkan, realisasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) per Agustus 2019 hanya tumbuh 11,3% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 494,9 triliun.

Penyaluran KPR dan KPR tersebut tumbuh melambat dari bulan-bulan sebelumnya. Pada Juli, penyaluran kredit kepemilikan hunian ini masih tumbuh 12,3% dan pada Juni tumbuh 12,8%.

Baca Juga: BTN butuh Rp 5 triliun untuk spin off UUS

Perlambatan pertumbuhan itu salah satunya dialami oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk. Penyaluran KPR bank pelat merah ini hanya tumbuh 16% yoy per Agustus 2019. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perseroan berhasil menorehkan pertumbuhan hingga di atas 20%.

Namun, BTN masih berharap sampai ujung tahun penyaluran KPR perseroan masih bisa tumbuh cukup bagus yang akan ditopang oleh segmen menengah bawah. "Ini khususnya untuk segmen di bawah Rp 500 juta dan lebih khusus lagi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau KPR Subsidi," kata Budi Satria, Direktur Konsumer BTN pada Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Budi juga berharap pelonggaran aturan Loan to Value (LTV) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya kepemilikan rumah kedua dan seterusnya mendorong pertumbuhan KPR ke depan. Namun, dia mengakui pelonggaran aturan yang berlaku mulai 2 Desember 2019 masih membutuhkan waktu untuk terlihat dampak positifnya.

Guna menggenjot penyaluran KPR sampai akhir tahun, BTN masih terus mencoba melakukan bundling program dengan pengembang-pengembang yang sudah bekerjasama dengan perseroan. Adapun bunga floating KPR BTN saat ini ada di sekitar 12,5%.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup bagus dari penyaluran KPR. Hingga Agustus 2019, bank swasta buku IV ini telah mencatatkan KPR Rp 6,3 triliun atau tumbuh 13,6% secara yoy.

Baca Juga: Bank BKE – Jaya Property Group Kerja Sama Pembiayaan Fasilitas Kredit Properti

Heintje Mogi, Kepada Bisnis Mortgage & Indirect Auto CIMB Niaga mengatakan, penyaluran KPR masih tumbuh cukup bagus sejalan dengan strategi-strategi bisnis yang dijalankan CIMB Niaga.

Hingga akhir tahun, CIMB Niaga menargetkan penyaluran KPR sebesar Rp 10,5 triliun atau tumbuh dua digit. "Kami sangat yakin sampai akhir tahun, KPR tumbuh dua digit," kata Heintje.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×