Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) bekerja sama dengan Malaysian Reinsurance (Malaysian Re) mengadakan sesi diskusi yang membahas solusi inovatif dalam menekan angka klaim asuransi kesehatan.
Acara ini diikuti 12 perusahaan asuransi jiwa dengan pembicara utama dr. Kiki Oditya, Life Group Head Tugure, dan Mohammad Nizam Yahya, Senior Vice President & Head of Malaysian Re Retakaful Division.
Mohammad Nizam menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Tugure dan Malaysian Re dalam menghadapi tantangan asuransi kesehatan. "Ini merupakan platform penting untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat kerja sama," ujar Nizam, dalam siaran pers, Senin (30/9).
Baca Juga: Premi Tugu Insurance Naik 82% Hingga Juli 2024
Dr. Kiki Oditya menyoroti tingginya angka klaim asuransi akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia.
Berdasarkan data BPJS 2023, penyakit jantung menjadi penyebab utama klaim, dengan inflasi biaya kesehatan mencapai 13,6%, lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti China.
Ia menegaskan bahwa perbaikan dalam ekosistem asuransi kesehatan diperlukan dan kolaborasi antara perusahaan asuransi dan reasuransi dapat menciptakan produk yang lebih adaptif dan efisien.
Nizam juga menekankan perlunya solusi inovatif untuk mengatasi kenaikan klaim, terutama dengan memanfaatkan teknologi medis modern seperti imunoterapi dan terapi sel.
Baca Juga: Premi Asuransi Umum Melaju Ungguli Asuransi Jiwa, Ini Sebabnya
Menurutnya, meskipun biaya awalnya tinggi, metode ini dapat meningkatkan efektivitas perawatan dan perlu diiringi regulasi ketat agar layanan kesehatan sesuai dengan diagnosis yang akurat.
Ketua Tugure Academy, Eko Susanto, menegaskan bahwa Tugure Academy berkomitmen untuk mendukung pengembangan kompetensi mitra asuransi melalui pelatihan dan workshop. "Kami juga menghadirkan pembicara dan data yang relevan untuk mendukung perkembangan industri asuransi yang berkelanjutan," tambahnya.
Baca Juga: Pendapatan Investasi Tugu Insurance Tumbuh 18% per Juni 2024
Sesi ini mendapat respons positif dari para peserta, termasuk Juli Hartawan, Chief Financial Officer Heksa Life Insurance, yang mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memberikan wawasan baru dalam pengembangan produk asuransi kesehatan yang lebih adaptif dan efektif dalam mengurangi risiko klaim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News