Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teknologi Merlin Sejahtera (UKU) menunjukkan kinerja yang solid pada November 2024.
Tingkat keberhasilan pengembalian kredit selama 90 hari dalam platform atau TKB90 mencapai 98,72%, mencerminkan stabilitas penyaluran pembiayaan fintech tersebut.
Tony Jackson, CEO UKU Indonesia menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Industri Fintech Diprediksi Tumbuh Positif hingga Akhir 2024, Cermati Penyebabnya
“Stabilnya TKB90 didukung oleh sistem risk control berbasis big data yang terus kami evaluasi untuk menyesuaikan kebutuhan dan dinamika pelanggan,” ujar Tony kepada Kontan, Selasa (10/12).
Tony menegaskan bahwa pelanggan selalu menjadi prioritas utama UKU. Ia optimistis bahwa tingkat Non-Performing Loan (NPL) akan terus membaik seiring peningkatan literasi keuangan masyarakat.
“Edukasi keuangan yang relevan dan penguatan sistem risk control yang adaptif menjadi fokus utama kami untuk menghadapi tantangan dan tren di masa depan,” tambahnya.
Baca Juga: TWP90 UKU Masih Terjaga, di Bawah Rata-rata Industri Fintech Lending
UKU juga berkomitmen menjaga stabilitas penyaluran pinjaman, memastikan NPL tetap terkendali, serta membangun komunikasi yang aktif dengan pelanggan.
Tony menuturkan, UKU bertekad mempertahankan kinerja positif ini hingga akhir 2024 dan optimis melanjutkan tren positif di tahun 2025.
“Kami berharap masyarakat semakin melek keuangan, sehingga ekosistem P2P lending dan masyarakat dapat saling mendukung dan memberikan manfaat bersama,” kata Tony.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pembiayaan macet atau Non-Performing Financing (NPF) gross pada fintech P2P lending per Oktober 2024 mencapai 2,52%, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,82%.
Baca Juga: Fintech UKU Mengklaim Telah Memenuhi Permodalan Minimum Rp 7,5 Miliar
Meski menghadapi tantangan ekonomi yang belum stabil, industri fintech lending terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini menjadi bukti bahwa perusahaan seperti UKU dapat berkontribusi pada penguatan ekosistem keuangan digital di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News