Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasabah perbankan pengguna mobile banking harus mulai waspada. Sebabnya saat ini tengah marak modus penipuan berteknologi canggih dengan cara meretas informasi pada telepon seluler (ponsel) pada kartu SIM. Modus penipuan dan tindak kejahatan ini disebut SIM SWAP.
Dalam kasus ini, pelaku tindak kejahatan akan mengeksploitasi cara-cara operator melakukan verifikasi terhadap identitas pelanggannya. Dengan cara ini, pelaku akan dapat menduplikasi informasi pada SIM Card yang kemudian akan digunakan untuk mengakses data pribadi, terutama finansial.
Baca Juga: Korban dugaan penipuan investasi jamu herbal di Klaten mencapai 1.765 orang
Jika tidak waspada, pelaku SIM SWAP bisa saja menggunakan nomor telepon untuk mengakses mobile banking dan menguras saldo tabungan perbankan.
Namun, modus semacam ini sudah terendus oleh pihak perbankan. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mengaku sudah menyiapkan mitigasi atas risiko umum dan risiko spesifik yang mungkin terjadi dalam layanan e-banking dengan memperhatikan prinsip pengendalian pengamanan data nasabah dan transaksi e-banking.
Dalam memitigasi kasus SIM SWAP ini, aplikasi mobile banking perseroan yakni Mandiri Online menerapkan kombinasi sekurang-kurangnya 2 faktor otentikasi (two factor authentication) yaitu informasi yang hanya diketahui nasabah seperti PIN dan password serta informasi yang dimiliki nasabah yakni nomor handphone terdaftar, one time password (OTP) dan tanda tangan digital lainnya.
Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, secara teknis penipu yang sudah berhasil menggandakan informasi pada kartu SIM nasabah tidak akan bisa mengakses layanan e-banking tanpa mengetahui PIN atau password yang sudah ditentukan oleh nasabah sebelumnya.
Baca Juga: Waspada, kita dihantui sindikat organisasi kejahatan jual beli data
"Guna memitigasi modus ini, Bank Mandiri seringkali menghimbau Nasabah untuk merahasiakan PIN,password, OTP kepada siapapun termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank. Serta melakukan penggantian PIN/Password secara berkala," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).
Thomas menambahkan, nasabah tidak perlu terlalu khawatir dengan modus penipuan semacam ini. Selain pihak perbankan sudah melakukan mitigasi ganda, perusahaan penyedia layanan telekomunikasi (provider) juga sudah melakukan pengamanan terhadap potensi terjadinya SIM SWAP.
"Kartu SIM korban akan menjadi tidak aktif dan tidak dapat digunakan, sehingga korban akan segera menghubungi operator terkait untuk dilakukan blokir atas nomor yang bersangkutan," lanjutnya.
Tak hanya Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengaku telah melakukan pengamanan ganda terhadap sistem teknologi informasi (TI) perseroan terutama pada layanan mobile banking BNI.
Baca Juga: Hindari penipuan, simak tips aman transaksi kartu kredit dari BCA
Direktur TI dan Operasional BNI Dadang Setiabudi memastikan bahwa pihaknya sudah menerapkan keamanan tambahan untuk mengidentifikasi pengguna mobile banking dari peretasan dengan mode SIM SWAP.
"BNI menggunakan parameter tambahan untuk mendeteksi bahwa akses tersebut dari user yang legal," jelas Dadang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News