Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengirimkan surat mengenai pemberlakuan tarif respirokal kepada mitra dagang utamanya, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara berkembang seperti Indonesia pada Senin (7/7).
Langkah itu menetapkan babak baru perang dagang global, dengan tarif impor AS yang lebih tinggi akan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Indonesia sendiri akan menghadapi tarif sebesar 32%.
Mengenai hal itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai peningkatan tarif resiprokal dari Amerika Serikat berpotensi menurunkan volume ekspor-impor antara Indonesia dan AS.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan jika kebijakan itu benar-benar diterapkan, volume pengangkutan barang (cargo) lintas negara, khususnya dari dan menuju AS dapat menurun.
Baca Juga: Tokio Marine Life Nilai Unitlink Pendapatan Tetap Masih Jadi Pilihan Utama Nasabah
Alhasil, penurunan aktivitas perdagangan itu tentu akan berdampak pada penurunan premi asuransi marine cargo, yang pada dasarnya sangat tergantung pada nilai dan volume perdagangan internasional.
"Dalam jangka pendek, hal itu bisa menekan pertumbuhan kinerja lini tersebut," katanya kepada Kontan, Rabu (9/7).
Guna mengantisipasi dampak yang terjadi karena adanya tarif Trump, Budi menyampaikan perusahaan asuransi umum perlu memperkuat strategi diversifikasi portofolio, baik dari sisi jenis kargo, rute pengangkutan, maupun negara tujuan ekspor-impor.
Dia menerangkan potensi pergeseran pasar ekspor dari AS ke kawasan lain, seperti Asia Timur, Timur Tengah, atau Eropa dapat menjadi peluang untuk mempertahankan kinerja.
"Selain itu, perusahaan perlu terus menjalin kolaborasi erat dengan eksportir, pelayaran, dan broker asuransi dalam menyusun produk dan penilaian risiko yang lebih adaptif terhadap perubahan geo-ekonomi global," tuturnya.
Walaupun terdapat tantangan dari sisi kebijakan perdagangan, Budi mengatakan potensi permintaan logistik dan ekspor-impor domestik yang masih cukup stabil diperkirakan dapat menjaga kinerja lini asuransi marine cargo tetap positif secara agregat hingga akhir tahun ini.
Namun, dia bilang pertumbuhan premi lini asuransi marine cargo pada tahun ini kemungkinan akan mengalami moderasi, dibandingkan tahun sebelumnya, seiring penyesuaian pelaku usaha terhadap dampak tarif Trump.
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Terkoreksi 1,33% per Mei 2025
Sebagai informasi, berdasarkan kabar terakhir, pemerintah Indonesia masih berupaya melakukan negosiasi terkait dengan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump sebesar 32% yang bakal berlaku pada 1 Agustus 2025.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi lini asuransi marine cargo industri asuransi umum sebesar Rp 1,71 miliar pada kuartal I-2025. Nilai itu tumbuh tipis 0,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: PJAA Siapkan Sejumlah Ekspansi pada Semester II 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Libur Sekolah 2025, Penjualan Tiket Kereta KAI Tembus 4,42 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News