kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

AAUI Catat Pendapatan Premi Industri Asuransi Umum Rp 112,86 Triliun pada 2024


Kamis, 06 Maret 2025 / 05:18 WIB
 AAUI Catat Pendapatan Premi Industri Asuransi Umum Rp 112,86 Triliun pada 2024
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan pendapatan premi industri asuransi umum tumbuh positif pada 2024. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan pendapatan premi industri asuransi umum tumbuh positif pada 2024. 

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset AAUI Trinita Situmeang mengatakan pendapatan premi asuransi umum pada 2024 sebesar Rp 112,86 triliun.

"Nilai itu tumbuh 8,7%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 103,87 triliun," ujarnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/3).

Trinita menerangkan pendapatan premi industri asuransi umum ditopang oleh lini bisnis asuransi properti, kredit, dan kendaraan. 

Baca Juga: Produk Asuransi Khusus Fintech Lending Tengah Dirancang, Libatkan AAUI dan AFPI

Secara rinci, asuransi properti atau harta benda masih menjadi urutan pertama penyumbang premi terbesar industri asuransi umum pada 2024. 

Trinita menyampaikan asuransi properti mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 30,36 triliun. Nilai itu tumbuh 14,7%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Dia bilang pengembangan properti residensial, serta terjaganya permintaan sewa properti mendorong pertumbuhan perolehan premi pada lini properti sepanjang 2024. 

Selanjutnya, penyumbang premi terbesar kedua ditempati lini usaha asuransi kredit. Pada 2024, Trinita menyebut pendapatan premi asuransi kredit membukukan Rp 21,66 triliun. 

Meski menjadi salah satu penyumbang terbesar, dia menerangkan lini asuransi kredit tercatat mengalami kontraksi 3,4%, jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Trinita memperkirakan lini usaha asuransi kredit masih berpotensi terdongkrak karena pencatatan premi itu jangka panjang, serta didukung oleh faktor tumbuhnya penyaluran kredit baru yang berasal dari kredit konsumtif masyarakat.

"Selain itu, juga didorong oleh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: AAUI: OJK Tanggapi Positif Usulan Penyesuaian Premi Asuransi Kendaraan dan Properti

Lebih lanjut, Trinita menyampaikan asuransi kendaraan bermotor menjadi penyumbang premi terbesar ketiga industri pada 2024. Dia menjelaskan lini tersebut meraih premi Rp 20,14 triliun. Nilai itu tumbuh 3,3%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Meski pertumbuhan produksi maupun penjualan untuk kendaraan roda 4 mengalami kontraksi, Trinita menyebut penjualan dari kendaraan roda 2 untuk domestik maupun ekspor masih terlihat cukup bagus dan tentunya mendorong pertumbuhan premi di lini asuransi kendaraan bermotor pada 2024.

Sementara itu, Trinita menyampaikan pembayaran klaim asuransi di industri asuransi umum pada 2024 mencapai Rp 49,9 triliun. Nilai itu meningkat 8,5%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 46,01 triliun.

Adapun penyumbang klaim terbesar berasal dari lini asuransi kredit, yang membukukan nilai klaim mencapai Rp 18,48 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 5,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×