Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan peluang perusahaan asuransi umum untuk melakukan repricing atau penyesuaian tarif premi lagi terhadap produk asuransi kesehatan tetap terbuka pada tahun ini. Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan hal itu berpotensi terjadi apabila tren inflasi medis masih berlanjut.
"Kemungkinan penyesuaian tarif oleh perusahaan asuransi umum pada tahun ini tetap terbuka. Hal itu sejalan dengan dinamika inflasi medis dan hasil evaluasi portofolio perusahaan," katanya kepada Kontan, Kamis (15/5).
Baca Juga: AAUI Sebut Repricing Jadi Langkah yang Dilakukan untuk Antisipasi Inflasi Medis
Namun, Budi bilang keputusan tersebut sangat tergantung pada hasil evaluasi masing-masing perusahaan. Apabila nantinya repricing kembali diterapkan, dia mengimbau perusahaan asuransi umum melakukannya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta perlindungan terhadap nasabah.
"Hal itu memberi dasar yang lebih kuat untuk melakukan penyesuaian premi secara terukur dan akuntabel, termasuk melalui penerapan aturan berbagi risiko dalam berbagai bentuk, seperti co-payment dan batasan biaya yang reasonable," ungkapnya.
Sementara itu, Budi menegaskan penyesuaian tarif premi hanya salah satu instrumen dalam menghadapi kenaikan biaya kesehatan. Dia mengatakan industri asuransi umum saat ini juga tengah memperkuat pengelolaan risiko melalui berbagai pendekatan, seperti penerapan utilization review untuk memastikan efisiensi dan kesesuaian tindakan medis.
Selain itu, industri juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, seperti penyedia layanan administrasi atau Third Party Administrator (TPA) dan fasilitas kesehatan. Kerja sama itu terus ditingkatkan untuk mendukung transparansi data, pengendalian biaya, serta percepatan layanan klaim.
Budi juga menyebut AAUI terus berkoordinasi secara aktif dengan regulator guna merumuskan langkah-langkah antisipatif dan kerangka kebijakan yang mendorong perbaikan tata kelola asuransi kesehatan.
Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Turun, AAUI Optimistis Kinerja Asuransi Perjalanan Tetap Tumbuh
"Tujuannya, yaitu menciptakan sistem asuransi kesehatan yang lebih sehat, adaptif terhadap tantangan biaya kesehatan, dan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," ucap Budi.
Sebagai informasi, data AAUI mencatat, pendapatan premi industri dari lini asuransi kesehatan mencapai Rp 11,82 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 77,2%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Adapun klaim yang dibayarkan pada 2024 mencapai Rp 6,88 triliun. Nilai itu meningkat 8,1%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Pemerintah Siapkan Rp 5 Triliun untuk Menyerap 1 Juta Ton Jagung Produksi Petani
Menarik Dibaca: Gaet 8.000 Pelari, BFI RUN 2025 Menularkan Energi Positif Menuju Gaya Hidup Sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News